Kenanglah Diriku, Puisi tentang Sahabat Singkat

“Kenanglah Diriku”, sebuah puisi tentang sahabat singkat karya kami ini mudah-mudahan akan mengisi kekosongan jiwa kita para sahabat. Persahabatan sejati tak akan lekang dimakan waktu. Kan selalu bersama.


Coba kita lihat disamping kita, ada sahabat yang selalu setia menemani. Dia selalu datang membantu kala kita susah. Ia selalu menghibur kala kita sedih. Kurang apa dia? Dia adalah sahabat sejati. 

Ketika ia pergi, kepergiannya akan selalu kita kenang dalam ingatan. Manis, indah akan selalu membuat kita rindu akan kebersamaan. Apa yang akan kita rasakan ketika mendapati sebuah syair yang dalam? 

Kenanglah Diriku
Puisi tentang Sahabat Singkat oleh Irma 

Separuh nafasku untukmu 
Belahan jiwa pelipur lara 
Ada mu membara 
Di hati sepi 

Setia menemani 
Damping temani 
Hingga nadi terhenti 
Sampai ku mati 

Gelar tak ku pinta 
Hormat tak ku impi 
Ikhlasku berbagi 
Sahabat sejati 

Hingga ku mati 
Tetap disini 
Hingga ku pergi 
Kenanglah nanti 

Indah sekali. Tidak ada yang bisa menggantikan peran seorang sahabat. Jangan sampai kita menyia-nyiakan mereka. Dengan adanya mereka hidup yang kita jalani menjadi lebih berwarna, lebih berarti. 

Coba kita lihat lebih jauh puisi di atas. Ada satu larik yang menarik dari bait pertama. “ Separuh nafasku untukmu”, larik ini menunjukkan betapa berartinya seorang sahabat. 

Sahabat adalah pelipur lara yang mmebuat hidup lebih bermakna. Di bait kedua juga ada sesuatu yang unik. “setia menemani” menjadi sebuah rangkaian kata yang sangat indah. Bisa anda bayangkan sendiri. 

Mereka akan selalu berbagi, ikhlas tanpa meminta imbalan apapun. “Gelar tak ku pinta” begitu yang tertulis dalam salah satu larik dalam bait tersebut. 

“Kenanglah nanti” menjadi penutup sebuah keindahan dalam persahabatan. Hingga ajal menjemput, persahabatan akan selalu terjalin. Ketika ia pergi, maka hati akan selalu mengenang. 

Takjub, sungguh benar-benar dalam bukan isi dari puisi tersebut? Rekan semua bisa menelaahnya lebih dalam untuk mengetahui pesan moral yang disampaikan. Setelah itu rekan bisa beralih ke beberapa karya lainnya. 

Back To Top