Cerita Pengalaman Menangkap Kepiting dengan Jebakan

Cerita Pengalaman Menangkap Kepiting dengan Jebakan – anda suka kepiting tidak, atau mungkin anda pernah cari kepiting? Cerita berikut adalah sebuah cerita menarik dan cukup unik tentang seseorang yang mencari kepiting dengan cara yang cerdas dan pintar. Seorang lelaki mencari kepiting dengan membuat jebakan, seperti apakah caranya?


Cara orang mencari kepiting biasanya seperti apa ya? Macam – macam, ada yang ditangkap langsung di rumahnya atau ada juga yang menggunakan jebakan. Yang dilakukan oleh pria ini adalah dengan memasang jebakan. Hasilnya, banyak.

Siang, matahari terlihat terik. Suasana terasa begitu panas, sejuk ditemani angin yang berhembus kencang. Seorang pria bertelanjang dada berjalan tegap dengan membawa sebilah alat penggali. 

Sampai disebuah tepian air, seperti danau atau rawa yang sangat luas, ia kemudian menggambar dua pola melingkap menyerupai bola.

Lalu ia mulai menggali. Tangannya yang kekar mengayunkan bilah penggali dengan sigap. Tak tampak sedikitpun ragu dimatanya. Sepertinya ia benar-benar yakin akan mendapatkan banyak kepiting pada buruan kali ini.

Tangannya begitu sigap menggali. Setelah dirasa cukup dalam ia meletakkan bilah penggali. Ia mulai mengeluarkan tanah dari dalam lubang tersebut. Cekatan, tampaknya pria itu sudah terbiasa melakukan pekerjaan tersebut.

Satu lubang selesai, ia segera merapikan bagian atas lubang. Setelah dirasa cukup, ia kemudian beralih ke lubang yang kedua. Sama seperti yang pertama, ia melakukan proses itu dengan baik dan cekatan. 

Selang beberapa menit, dua lubang sudah benar-benar jadi. Waktunya bagi pria gagah tersebut merapikan lubang tersebut. Tangannya mulai memoles tanah disekitar dua lubang yang sudah dibuat. 

Sekarang, tampak dua lubang yang cukup dalam, setidaknya untuk kepiting. Dibagian tepi lubang yang menjorok ke air, ia kemudian mengurangi tanah sehingga permukaannya tidak miring. 

Belum selesai, setelah itu ia kemudian membuat saluran air kecil diantara kedua lubang tersebut. Lebar saluran tersebut sekitar satu kepalan tangan, panjangnya sama dengan diameter lubang yang dibuat. 

Setelah selesai, ia kembali merapikan bagian-bagian disekitar dua lubang tersebut. Oh, ternyata belum selesai. Setelah merasa cukup rapi, pria itu pun mengambil sesuatu. Apakah itu?

Ternyata… pria tadi mengambil dua buah penutup kipas angin. Lalu untuk apakah dua benda tersebut? Ah… saya tahu. Pasti tutup kipas itu akan digunakan untuk menutupi lupang tadi. 

Benar sekali, tangannya yang kekar segera meletakkan tutup kipas angin tadi di atas lubang pertama. Sisi lain dari tutup kipas ditekan ke tanah, sementara sisi yang menghadap ke air dibiarkannya terbuka tidak menyentuh tanah. Sepertinya bagian ini nantinya akan digunakan untuk masuk kepiting ke dalam lubang tadi ya?

Setelah terpasang, pria itu meletakkan ranting dibagian tegah tutup tersebut. Ranting ini digunakan sebagai penahan agar tutup kipas tidak jatuh menyentuh tanah semua. Hebat juga idenya.

Setelah selesai, ia kembali merapikan bagian tepi jebakan yang menghadap ke air. Setelah itu ia pun melakukan hal yang sama terhadap lubang kedua yang ia siapkan. 

Tak butuh waktu lama, dua lubang siap dengan penutup kipas angin di atasnya. Lalu apakah jebakan sudah siap untuk digunakan? Terus, bagaimana kepiting bisa masuk ke sana? Apakah tiba-tiba akan ada kepiting yang menuju lubang tersebut?

Sepertinya tidak mungkin ada kepiting yang tiba-tiba menuju lubang yang dibuat tadi. Apa alasannya coba? Dikira rumahnya, lubang tersebut sama sekali tidak mirip dengan rumah kepiting, lalu apa?

Oh, coba lihat, apa yang pria itu lakukan? Ia mengambil sesuatu, coba lihat yang ada ditangannya itu. Apa sih itu? Seperti daging atau sejenisnya. Ah, pria itu memasukkan benda tersebut kedalam dua lubang tersebut.

Apa lagi ini? Sisa benda yang terlihat kenyal tadi dilempar dan diletakkan di tepi jebakan yang menjorok ke air. Oh, saya tahu. Pasti yang baru saja pria itu letakkan adalah umpan. Ya, benar sekali. 

Itu adalah umpan yang akan memancing kepiting untuk mendekati dan masuk ke dalam lubang yang sudah disiapkan tadi. Ternyata, cerdik juga akal pria itu dalam mencari kepiting.

Wah, sekarang dia sudah selesai tuh. Setelah memastikan kondisi jebakan tersebut sesuai dengan keinginan ia lantas pergi, berlalu begitu saja. Pulang mungkin ya? Terus, jebakan itu dibiarkan begitu saja, tidak ditunggu?

Ternyata jebakan tersebut ditinggal begitu saja, ditinggal pulang. Setelah kurang lebih 4 jam ditinggal, pria kekar tadi pun kembali muncul di lokasi.

Wah, kali ini beda, ia muncul dengan tidak bertelanjang dada. Ia berjalan memakai baju kaos dengan menenteng ember besar berwarna putih. Wih, embernya besar sekali, apa mungkin ember itu nanti penuh dengan kepiting? Ah mustahil itu!

Setelah sampai di lokasi, ia segera meletakkan ember yang di bawa. Wah, sepertinya jebakan sukses besar. Coba lihat, ada tiga kepiting yang berada dekat saluran air diantara lubang tadi. 

Lelaki itu segera mengambil kepiting tersebut. Wah, kepitingnya cukup besar. Ia segera memasukkannya ke dalam ember. Pria itu segera mengambil tutup kipas di salah satu lubang. Eh, coba lihat, ada seekor kepiting yang tersangkut di tutup kipas tersebut.

Weh, keren deh. Kepitingnya benar-benar besar. Eh, tahan dulu, coba lihat dibagian lubang yang sudah dibuka. Wow, warnanya hitam, banyak sekali kepitingnya. Wah itu sih kalau 20 ekor kepiting pasti ada tuh. 

Coba lihat, pria itu mulai mengambil kepiting dari dalam lubang. Satu, dua, tiga, wah… wah… wah… buanyak sekali. Itu baru satu lubang loh, masih ada satu lagi yang belum dibuka. 

Sudahlah, sudah. Ini sih seperti panen kepiting di peternakan. La wong kepitingnya banyak, padahal hanya pakai jebakan sederhana seperti ini. Benar-benar keren ya pria tadi. Secara ia membuat jebakan kepiting yang sukses 1000%. Anda bisa buat seperti itu tidak?

Back To Top