Contohcerita.com: Boneka Spongebob Lucu yang Kau Pinta Lagi Dariku - Boneka Spongebob, menjadi sebuah kisah tersendiri diantara hubungan asmara antara dua orang remaja. Ya, seorang gadis memang cukup dekat dengan boneka. Namun bagaimana jika boneka yang ia suka dan ia sayangi memberikan kesedihan pada dirinya?
Apa yang sebenarnya terjadi pada sang gadis berikut ini sepertinya cukup memalukan dan mungkin menyedihkan. Anda bisa bayangkan sendiri, seperti ditulis dalam judul, jika boneka kesayangan anda diminta oleh orang lain, sedih bukan?
 |
| Boneka Spongebob Lucu yang Kau Pinta Lagi Dariku |
Harapan merupakan sebuah pertanda keseriusan dari orang yang dicintai dan disayangi. Harapan memberikan sebuah arti dari hubungan batin dalam dunia percintaan.
Namun dari sekian apa yang kita harapkan terkadang tak sesuai dengan kenyataan yang diterima dari sang kekasih.
Memang tak mudah membangkitkan sebuah hubungan yang semestinya menjadi pertanda harapan dimasa depan.
Seperti harapanku pada sebuah boneka yang ku pinta dariku. Setelah kau memberikan harapan itu, kau memberikan kepalsuan dari pemberianmu sendiri.
Tak mudah memberikan sebuah harapan begitu saja kepadaku. Jika orang itu memang benar - benar tidak aku cintai.
Saat itu memang aku sangat mengerti engkau sangat mencintai dan mengagumiku, namun sekarang kau buang begitu saja harapanku.
Masa indah yang begitu indah kau ambil begitu saja tanpa aku tau harus bagaimana mengembalikan kepercayaan itu.
Ingin rasanya aku menangis karena kelakuanmu. Harapan besar yang kau berikan dengan memberikan boneka spongebob itu lalu kau ambil lagi tanpa ada rasa malu.
Aku tak menyangka mengapa kau seperti itu kepadaku. Apa memang tak ada rasa lagi untukku dan bagaimana aku harus mengertikanmu lagi.
Sakit rasanya saat kau jilat kembali ludahmu yang yang telah kau berikan untukku. Tak kusangka secepat ini kau kan pergi.
Boneka itu saksi kebersamaan dan harapan untukku. Memang harganya sangat mahal bagiku. Sebab itulah mungkin yang membuatmu menarik kembali.
Semoga kau sadar atas apa yang kau lakukan dan perasaan yang telah kau goreskan kedalam hatiku ini. (Gunarto)
