Contohcerita.com - cerita 5 paragraf berikut ini adalah sebuah cerpen karya pelajar yang masih belajar membuat karangan cerita. Cerpen ini berjudul "perjalanan ke pulau jawa". Seperti apa kira-kira ceritanya ya?
Perjalanan menyeberangi pulau jawa tentu merupakan kisah pengalaman yang seru, apalagi jika hal itu dilakukan untuk pertama kali. Jalan - jalan menyeberangi lautan, asyik bukan?
Sepertinya, kalau dilihat dari judul, mungkin saja tokoh tidak berasal dari pulau jawa. Dari pada penasaran lebih baik dinikmati dulu ya.
Cerita 5 Paragraf tentang Perjalanan Menyeberang ke Pulau Jawa |
Sepertinya, kalau dilihat dari judul, mungkin saja tokoh tidak berasal dari pulau jawa. Dari pada penasaran lebih baik dinikmati dulu ya.
Perjalanan ke Pulau Jawa
Cerpen 5 Paragraf tentang Perjalanan
Jam 1 pagi, ketika kapal yang aku tumpangi mulai bergerak pelan menuju lautan. Di kelas ekonomi itu, suasana riuh penuh sesak. Maklum, kepergianku ini bertepatan dengan libur panjang akhir pekan.
Banyak orang yang lalu lalang memanfaatkan angkutan laut. Ini adalah perjalanan pertama. Sebelum ini aku tak pernah pergi jauh, bahkan sampai menyeberang pulau.
Kali ini, aku dan kakak akan berkunjung ke rumah saudara yang sedang syukuran atas pernikahan anaknya..
Banyak orang yang lalu lalang memanfaatkan angkutan laut. Ini adalah perjalanan pertama. Sebelum ini aku tak pernah pergi jauh, bahkan sampai menyeberang pulau.
Kali ini, aku dan kakak akan berkunjung ke rumah saudara yang sedang syukuran atas pernikahan anaknya..
Kebetulan ayah sedang sakit, makanya aku harus menggantikannya bersama kakak Hendro. Aku dan kakak sengaja berangkat malam hari, agar bisa sampai di sana pagi.
Dari rumah, rasa kantuk sudah sangat menyiksa. Aku memang belum pernah begadang, apalagi sampai naik mobil dan sebagainya saat malam.
Dari rumah, rasa kantuk sudah sangat menyiksa. Aku memang belum pernah begadang, apalagi sampai naik mobil dan sebagainya saat malam.
Sebelum berangkat, ayah dan ibu menyuruh aku makan banyak. Agar tidak masuk angin. “Fred, makan dulu nak..”, ucap ibu.
Aku tak menghiraukan. Aku tidak biasa hingga akhirnya aku berangkat dengan perut terisi seadanya. Senang sih, apalagi melihat banyak orang.
Aku juga melihat banyak yang foto-foto, meski malam. Banyak juga yang melihat ke laut. Aku pun tak mau ketinggalan.
Aku tak menghiraukan. Aku tidak biasa hingga akhirnya aku berangkat dengan perut terisi seadanya. Senang sih, apalagi melihat banyak orang.
Aku juga melihat banyak yang foto-foto, meski malam. Banyak juga yang melihat ke laut. Aku pun tak mau ketinggalan.
Ku layangkan pandangan ke sekeliling. Ramai, aku kemudian mengajak kakak jalan-jalan sebentar. Lima menit, aku sudah berada di bagian sisi kapal.
Menikmati pemandangan kerlap-kerlip. Sesekali terdengar ombak di kejauhan. Udaranya dingin, aku yang memakai jaket saja masih merasa sedikit dingin.
Tapi aku suka dengan suasana di atas kapal itu. Belum puas aku menikmati perjalanan tersebut tiba-tiba tubuhku merasakan sesuatu yang berbeda. Kepalaku sedikit terasa berputar.
Menikmati pemandangan kerlap-kerlip. Sesekali terdengar ombak di kejauhan. Udaranya dingin, aku yang memakai jaket saja masih merasa sedikit dingin.
Tapi aku suka dengan suasana di atas kapal itu. Belum puas aku menikmati perjalanan tersebut tiba-tiba tubuhku merasakan sesuatu yang berbeda. Kepalaku sedikit terasa berputar.
Aku mulai merasakan badan sedikit terhuyung. Pandanganku juga mulai sedikit aneh. Lebih parah lagi, badan ku terasa tidak enak. Kepalaku pusing.
“Huek…”, aku pun tak sanggup lagi menahan mual di perut. Aku muntah karena tidak makan terlebih dahulu.
Tentu saja, melihat aku yang muntah, kakak ku langsung mengajak ke dalam. Segala macam dioleskan di badan ku.
Setelah beberapa lama , akhirnya aku sedikit lega. Hanya lemas dan pusing yang tersisa. Sial, padahal perjalanan masih cukup jauh tapi aku sakit di perjalanan.
“Huek…”, aku pun tak sanggup lagi menahan mual di perut. Aku muntah karena tidak makan terlebih dahulu.
Tentu saja, melihat aku yang muntah, kakak ku langsung mengajak ke dalam. Segala macam dioleskan di badan ku.
Setelah beberapa lama , akhirnya aku sedikit lega. Hanya lemas dan pusing yang tersisa. Sial, padahal perjalanan masih cukup jauh tapi aku sakit di perjalanan.
--- Tamat ---
Demikian tadi cerita pengalaman yang cukup pendek sekali. Bagaimana menurut rekan semua, menarik tidak? Lumayan lah, sekedar untuk bahan bacaan di rumah.
Selain cerpen di atas masih ada banyak loh yang lain. Silahkan dilanjutkan ke cerita lainnya ya. Silahkan dipilih saja cerpen lain yang menarik.