Kapitalisasi dan Biaya Pendidikan yang Semakin Tinggi di Indonesia

Otonomi daerah memang telah mengantarkan kita pada gerbang kebebasan dalam mengelola sumber daya yang ada pada setiap daerah. Kita yang saat ini harus mengemban amanat dari sebuah kehidupan berbangsa harus siap dengan segala kondisi dan keadaan yang ada di daerah.


Segala bidang yang ada didaerah telah dikelola oleh daerah sebagai pembagian kewenangan pusat kepada daerah untuk semakin meningkatkan pembangunan.

Anehnya kewenangan - kewenangan itu sudah banyak yang diselewengkan oleh orang - orang di daerah yang menguasai dan mengerti kondisi peluang di daerah.

Otonomi daerah juga telah mengantarkan pembagian kewenangan kepada bidang pendidikan kepada daerah.

SMA dan SMP saat ini juga sudah dikelola oleh daerah. Saat ini SMP sudah menjadi kewenangan pemerintah kabupaten.

Sedangkan SMA menjadi kewenangan provinsi sebagai pihak yang mempunyai kewenangan di provinsi.

Anehnya pembangunan SMA dan SMP saat ini banyak dilakukan swasta. Dan swasta sendiri membangun sebuah sekolah bukan dari partisipasi masyarakat.

Namun lebih mengarah kepada modal pribadi. Jika itu yang terjadi maka biaya sekolah di daerah menjadi mahal.

Orang orang miskin yang tidak cukup materi akan tetap tertindas dengan keadaan mahalnya dunia pendidikan. Pembangunan sekolah sekolah sudah banyak dipolitisasi dan dikapitalisasi oleh orang - orang yang ada di daerah.

Masyarakat tidak mengetahui kalau pada dasarnya mereka sedang dijajah oleh orang bangsanya sendiri. Maraknya kapitalisasi pendidikan telah membuat masyarakat semakin menderita dan tidak mendapat akses pendidikan yang layak. (Gunarto)

Back To Top