Hidup Sederhana dan Peduli Sesama, Gaya Hidup Bahagia di Zaman Kapitalisme

Terkadang orang merasa bangga dengan harta kekayaan yang berlimpah namun tidak banyak bermanfaat untuk orang lain. Orang lebih bangga ketika harta yang dimilikinya diagung agungkan dan di puji - puji oleh orang lain karena kemashuranya dalam kehidupan sehari hari.


Namun tahukah anda bahwa harta yang kita miliki saat ini merupakan harta titipan dari Tuhan yang maha esa yang harus kita manfaatkan untuk membantu orang lain.

Sifat pamer merupakan sifat yang paling dibenci oleh orang lain. Sifat ini akan mendatangkan kecemburuan sosial di kalangan masyarakat yang kurang beruntung.

Apabila kita memiliki harta yang cukup setidaknya kita harus membantu orang - orang kurang beruntung dari kita.

Biasakan beramal dan bersedekah kepada sesama umat. Jangan sampai karena kesombongan akan harta kita malah kita jadi lupa dengan harta yang sudah ada.

Biasakan hidup sederhana agar kita juga dihargai dan dihormati oleh orang lain. Cobalah bantu teman yang kesusahan karena itu akan mendatangkan rezeki yang lebih baik.

Hiduplah dengan sederhana, misalnya berpakaian dan berhias dengan bijak agar kejahatan yang ditimbulkan dari kecemburuan sosial tidak terjadi.

Jangan pernah mengeluh jika harta kita berkurang, karena bisa jadi harta kita yang berkurang adalah disebabkan oleh kekikiran kita sendiri.

Selalu bahagia-kan tetangga dan orang tua kita ketika kita memiliki harta yang cukup, jangan sampai menjadi kikir. Di bulan - bulan mendekati ramadhan mari kita sucikan diri dengan bersedekah kepada orang lain.

Sama sekali tidak ada ruginya kalau kita mau untuk bersedekah. Malah Tuhan akan menambah rezeki kepada kita. Jangan hanya menonton kesusahan orang lain karena bisa jadi saat kita susah kita akan ditertawakan dan hanya dilihat oleh orang lain. (Gunarto)

Tag : Religi, Sosial
Back To Top