Pasukan pramuka Kwartir Nasional (Kwarnas), hendak diberangkatkan ke 10 negara yang ada di Afrika. Kedatangan para pramuka tersebut ke Afrika adalah untuk memberikan bantuan kemanusiaan mengingat telah terjadi musim kekeringan yang cukup panjang di Afrika.
Bencana kekeringan yang terjadi mengakibatkan banyak orang kelaparan, gizi buruk dan bahkan kematian. Para pasukan pramuka yang hendak diberangkatkan sendiri rencananya akan membawa bantuan berupa kebutuhan pokok, beras, susu, dan kebutuhan pokok yang lainnya.
Meski kedatangan para pasukan pramuka ke Afrika belum sepenuhnya mengatasi masalah kelaparan dan kekeringan yang ada di Afrika, namun kedatangan para pasukan pramuka tersebut diharapkan bisa lebih meringakan beban masyarakat Afrika.
Serta memberikan semangat moril kepada para penduduk Afrika merupakan misi para pasukan pramuka tersebut yang akan dilaksanakan.
Rencananya para pasukan pramuka ini sendiri akan mendatangi beberapa negara yang ada di Afrika, yaitu negara, Somalia, Sudan Selatan, Kenya, Ethopia, Afrika Tengah Uganda, Kongo, Angola dan Nigeria.
Menurut data PBB mengatakan setiap 26 detik di Somalia ada orang meninggal karena busung lapar, dan terdapat 70 ribu anak mengalami gizi buruk, serta 6,2 juta mengalami kelaparan.
Sedangkan di Sudan, 1 juta anak mengalami gizi buruk, 5 juta orang mengalami kelaparan dan 2 juta mengungsi ke Uganda.
Sebelumnya sendiri wakil presiden Jusuf Kala telah mendatangi negara Somalia dan telah bertemu dengan wakil presiden Somalia.
Dari situlah hingga akhirnya beliau mengajak Indonesia untuk tidak diam melihat warga di Afrika yang sedang terkena bencana kelaparan.
Melalui pergerakan pramuka yang dipimpin oleh Adhyaksa Dault (ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka), Indonesia siap mengemban tugas kemanusiaan di Afrika.
Namun Adhyaksa sendiri menegaskan kepada para anggota pramuka yang bertugas agar berhati-hati dalam menjalankan misi mengingat para pasukan pramuka menjalankan misi di daerah konflik. (Arif Purwanto)