Hari Raya Nyepi dirayakan oleh umat hindu diseluruh nusantara dengan berbagai cara. Dari mulai upacara keagamaan sampai dengan pertunjukan - pertunjukan yang bernilai spiritual.
Banyak kalangan terlibat dalam nuansa beragama sebagai bentuk ibadah kepada tuhan yang maha esa, karena darinya kita dapat hidup sampai sekarang.
Ada berbagai macam kegiatan yang dilakukan untuk mendukung pelaksanaan hari raya nyepi. Namun ada yang hanya bersifat privasi.
Tidak banyak orang tahu bahwa di nusantara dalam pelaksanaan hari raya nyepi ada berbagai macam kegiatan yang dilakukan.
Salah satunya adalah membuat ogoh - ogoh dan mengaraknya keliling kampung, sebagai bentuk perlawanan terhadap hawa nafsu. Ogoh - ogoh sebagai lambang kejahatan dan nafsu manusia harus dilawan dan dihancurkan dalam setiap hati dan pikiran manusia.
Simbolisasi ogoh - ogoh merupakan sebuah keadaan dimana manusia melambangkan lalu melawan dengan cara mengarak dan membakarnya secara beramai ramai.
Seperti yang dilakukan oleh warga batam provinsi kepulauan riau, dimana mereka membuat ogoh -ogoh dan mengaraknya lalu membakarnya.
Prosesi pengarakan ogoh - ogoh ini terjadi di Pura Agung Amerta Buana, Baloi, kota Batam provinsi Kepulauan Riau.
Pada 27 maret 2017. Tidak hanya orang dewasa yang berpartisipasi dalam acara tersebut, tetapi anak anak dan kaum perempuan juga ikut andil bagian. Ini menunjukan sebuah kerukunan antar umat seiman dalam praktek praktek keagamaan yang saling mendukung.
Kedepan semoga hal hal seperti ini dapat dilakukan oleh semua agama dalam rangka menjaga kebinekaan dan keragaman. Ogoh - ogoh sarat nilai edukasi karena pada dasarnya memperkenalkan praktek - praktek keagamaan yang mudah dimengerti oleh masyarakat umum. (Gunarto)