Busana Muslim Syar’i, Benteng Kokoh Pelindung Airin

Jangan lama-lama di depan cermin nak, tak baik. Kalimat itu yang terucap oleh ibunya melihat Airin yang sedang berdandan dengan busana muslim syar’i yang baru kemarin ia beli. Airin pun tak membantah atau protes dengan apa yang dikatakan sang ibu.


Airin adalah sosok gadis kecil yang sedang ditatar pendidikan agama. Sejak masuk SMA, ia sudah mengikuti anjuran orang tuanya untuk menjaga martabat dan harga diri dengan memakai pakaian muslim.

“Kalau kamu tidak suka, kamu boleh tidak berpakaian seperti itu”, ucap sang ibu membuka percakapan dengan Airin. “Kenapa muslim harus menjaga pakaian mereka bu?”, jawab Airin pada sang ibu.

“Muslim diperintahkan memakain pakaian syar’i bukan untuk orang lain tapi untuk dirinya sendiri”, jelas ibunya sembari duduk disamping Airin.

“Maksudnya?” Gadis seusia Airin tentu saja belum begitu mengerti alasan yang diucapkan sang ibu. Sang ibu pun kemudian memberikan penjelasan panjang lebar sampai ia terdiam mendengar perkataan Airin, “tapi aku malu bu…”

Di dunia modern, Airin tidak mendapatkan sambutan yang begitu hangat semenjak ia memutuskan memakai pakaian syar’i. beberapa kawan bahkan cenderung mengejek dan mencemoohnya.

Tidak gaul, tidak modis, kuno. Itulah yang sering ia dengar. “Jangan pernah mengganti pakaian ini dengan pakaian lain Nak, kelak kamu akan mengerti dan merasakan sendiri manfaatnya. Kamu tidak akan pernah menyesal”

Lambat laun, seiring usia yang tambah dewasa, Airin mulai bisa merasakan perbedaan hidup. Di tengah masyarakat ia tidak dipandang layaknya teman lain sebaya yang memakai baju super terbuka.

Ia justru dipandang sebagai sosok yang harus dijaga. Dari kejahatan, tidak. Auratnya tidak pernah sedikitpun memancing orang lain untuk berbuat tidak baik. Bahkan orang mabuk pun tidak nafsu untuk menggoda atau menyakiti dia. Justru takut.

Ditengah banyaknya kasus pelecehan terhadap wanita, Airin tidak pernah perlu khawatir. Bahkan pernah ada seorang preman seusianya yang nyata-nyata mengatakan rela mati untuk berhadapan dengan orang yang berniat mengganggu Airin.

“Jangan khawatir mbak, jika ada apa-apa, lari saja ke sini. Saya pasti akan melindungi Mbak”, ucap pria berambut gondrong itu.

Saat itu ia segera bergegas pulang dengan pikiran yang penuh tanda tanya. sesampainya di rumah, Airin segera bertanya pada ibunya.

Busana muslim adalah benteng kokoh pelindung bagi semua yang memakainya nak. Tak terkecuali kamu. Alloh telah membuktikan padamu bahkan orang yang jahat sekalipun akan berpikir dua kali untuk mengganggumu.

Tag : Cerpen, Religi, Remaja
Back To Top