Pesta demokrasi tentunya pada tanggal (15/2/17), karena setiap warga negara mempunyai hak untuk memilih pemimpin langsung, aman, cepat, bersih, dan rahasia. Siapapun pilihan anda sekalian yang pasti anda sudah mengetahui dengan baik pasangan calon yang hendak anda pilih, karena jangan sampai memilih calon pemimpin yang anda tidak kenal dan tidak ketahui.
Menjelang Pilkada ini ada saja isu-isu berita tentang menjelang pilkada, seperti halnya kemarin ada kampanye hitam di tengah-tengah hari tenang menjelang pilkada, dan kini pun ada masalah lagi terkait dengan pilkada.
Masalah tersebut berkaitan dengan rusaknya kertas suara yang berisikan tentang nomer urut dan pasangan calon. Sejauh ini sendiri KPU DKI sudah mengambil sikap terhadap surat suara yang telah rusak. KPU DKI telah memusnahkan surat suara yang telah rusak.
Ada sekitar 46.628 surat suara yang telah dimusnahkan oleh KPU DKI. Yang tujuan pemusnahan ini tentunya agar pilkada bisa berjalan dengan tertib dan damai. Hal ini berdasarkan berita yang termuat dalam situs Metronews.com.
Masalah tersebut berkaitan dengan rusaknya kertas suara yang berisikan tentang nomer urut dan pasangan calon. Sejauh ini sendiri KPU DKI sudah mengambil sikap terhadap surat suara yang telah rusak. KPU DKI telah memusnahkan surat suara yang telah rusak.
Ada sekitar 46.628 surat suara yang telah dimusnahkan oleh KPU DKI. Yang tujuan pemusnahan ini tentunya agar pilkada bisa berjalan dengan tertib dan damai. Hal ini berdasarkan berita yang termuat dalam situs Metronews.com.
Untuk persiapan menjelang pilkada memang ada baiknya pilkada itu sendiri diwujudkan secara damai dan tertib, dengan demikian masyarakat bisa benar-benar memberikan suaranya dalam pilkada dengan baik dan nyaman, sehingga demokrasi yang menjadi sistem negara kita ini bisa benar-benar ditegakkan.
Selain itu memilih pemimpin yang baik yang sesuai dengan keinginan masyarakat tentu menjadi hal yang harus dipikirkan ketika memilih pemimpin. Bukan pemimpin yang kaya, bukan pemimpin yang gagah, dan bukan pula pemimpin yang cuma obral janji.
Tetapi pemimpin yang bersih, yang bisa menjadi penyambung lidah rakyat, mengerti akan suara pedih yang dialami rakyat, serta berani mengambil sikap untuk kesejahteraan rakyat.
Tetapi pemimpin yang bersih, yang bisa menjadi penyambung lidah rakyat, mengerti akan suara pedih yang dialami rakyat, serta berani mengambil sikap untuk kesejahteraan rakyat.
Itulah ciri dari pada pemimpin sejati yang mestinya ditanamkan dalam hati dan fikiran kita ketika kita hendak memberikan hak suara kita pada pilkada(15/2/17), sehingga kita tidak menyesal dikemudian hari. (Arif Purwanto)