Festival anglung memang seharusnya sering untuk dilakukan agar para penerus bangsa dan anak serta cucu kita mengetahui bahwa memang ada alat musik khas Indonesia yang merupakan warisan budaya kita. Diadakannya festival akan jauh lebih menarik minat pelajar terutama untuk bersama-sama melestarikan budaya warisan nenek moyang kita.
Pada tanggal 24 - 25 Februari 2017, akan diadakan festival angklung di Jawa Timur tepatnya di desa Caruk, Banyuwangi. Acara ini disambut sangat baik oleh semua elemen masyarakat, tokoh, pelajar, dan masyarakat sipil lainnya.
Festival ini diharapkan bisa lebih memajukan kemampuan para anak muda penerus bangsa untuk meraih prestasi dalam bidang seni khususnya musik angklung. Berita ini seperti yang dikutip dari situs Suara.com.
Tidak lupa juga acara ini juga dihadiri oleh kementerian pariwisata yaitu Arif Yahya, yang merupakan kelahiran asli Banyuwangi.
Dia menyambut sangat baik acara festival ini karena bisa lebih memacu semangat para kaum muda dalam bermain kesenian khususnya angklung.
Sudah seharusnya memang budaya kita ada yang mewarisi, dan kita sebagai penerus bangsa Indonesia haruslah mengambil bagian dari proses melestarikan budaya tersebut.
Jangan sampai warga negara lain yang justru menggantikan peran kita sebagai penerus dan pewaris budaya kita sendiri.
Bila memang budaya yang kita miliki diklaim oleh negara lain apakah kita rela dengan hal itu, apakah tidak sayang bila memang keanekaragaman budaya yang telah kita miliki diambil oleh warga negara lain. Tentunya tidak bukan, karena ini adalah aset yang tak tidak ternilai yang kita miliki.
Dan sebagai bangsa Indonesia ini seharusnya kita sadar dan insyaf untuk meneruskan kebudayaan dan kearifan lokal bangsa kita adalah kita sendiri yang meneruskan, bukan orang lain, dan bukan juga warga asing.
Sangat disayangkan bila memang keragaman budaya yang semestinya dapat mewarnai bangsa kita justru mewarnai bangsa lain akibat klaim. (Arif Purwanto)