Contoh cerpen pengalaman pribadi hasil karya sendiri,
ribuan cerita pendek telah dibagikan disini! Dan kali ini
adalah satu karangan yang sengaja dibuat untuk melengkapi berbagai kisah
menarik yang sudah ada.
Kisah cerita tentang pengalaman ini sengaja disusun untuk
kegiatan belajar yaitu belajar membuat karangan berdasarkan apa yang ada di
pikiran. Karena sifatnya hasil belajar maka mungkin banyak sekali yang harus
diperbaiki dalam cerita berikut. Meski tidak sempurna mudah-mudahan ada
manfaatnya.
Sekedar untuk berbagi dan memberikan inspirasi, semua orang
seharusnya bisa menulis atau membuat karangan seperti ini, apalagi berdasarkan
yang dialami. Menulis karangan sama saja dengan bercerita, yang beda hanya
ucapan dan tulisan saja.
Tips atau cara mudahnya dalam membuat cerita seperti ini
adalah dengan membayangkan kita bercerita. Sebagai contoh, kita akan membuat
cerita pengalaman pribadi tentang liburan, maka anggap saja kita sedang ditanya
mengenai liburan yang sudah kita lakukan.
Sebuah pertanyaan sederhana bisa menjadi awal dalam membuat
cerita seperti ini. Bagaimana liburan kamu tahun baru kemarin? Dengan
pertanyaan tersebut maka kita bisa menjawab dengan panjang lebar.
Contohnya, liburan kemarin begitu menyenangkan dari awal
berangkat sampai pulang dan seterusnya seperti kita sedang bercerita. Kita bisa
menceritakan dari awal persiapan sampai pulang lagi ke rumah. Mudah kok,
ceritakan saja dengan bahasa santai yang biasa digunakan. Nah, untuk contoh
mari kita baca kisah berikut!
Kisah Pengalamanku Penuh Warna
Oleh Febri
Bagian 1
Mesin Jahit Singer
Hari ini hari yang begitu sangat mengesankan karena sudah
satu tahun lamanya aku bersamanya. Hari jadi ku denganya yang kebetulan dengan
hari lahirku. Dia ingin sesuatu dengan karyaku sendiri bukan hasil karya orang
lain.
Dengan bingung aku mencoba memikirkan sesuatu yang tak akan
terlupakan olehnya. Lalu terlintas di benakku.“Diakan suka dengan boneka helo
kity kenapa aku gak coba membuatnya?” pikirku.
Dengan bermodalkan mesin jahit singer kepunyaan ibuku, aku
mencoba membuat suatu boneka dengan karyaku sendiri. Meskipun aku belum bisa
menjahit tapi akan aku coba demi cintaku padanya.
Dengan susuh payah aku menjahit,sampai beberapa kali gagal
dan membuatku kesal. akhirnya dengan sabar aku mencobanya dengan menjahit
sedikit demi sedikit sampai akhirnya aku menyelesaikanya juga, meskipun
hasilnya tak sebagus dengan membelinya.Memang penuh pengorbanan untuk melakukan
sesuatu yang ku sayangi dan ku cintai.
Malam hari pun tiba. Dan persiapan mebuat kejutan untuk sang pacar sudah tersusun rapi dengan
bantuan teman teman. Akhirnya aku pun menjemput sang kekasih hati untuk menuju
kelokasi kejutan itu.
Tak di duga duga semua yang kupikirkan bisa berjalan dengan
lancer akhirnya kacau balau. Tiba tiba datang sesosok perempuan cantik mengaku
ngaku menjadi pacarku. Dan sebenarnya aku tak mengenalnya, aku mencoba mengelak
dan menjelaskan semuanya ke pada kekasihku tapi apa daya semua itu tak sampai
kesedihan yang sangat dalam terpancar di wajahnya.
Teman temanku yang disana
juga tak bisa berbuat apa apa hanya menonton kejadian ini.
Aku terus saja menjelaskan bahwa aku tak mengenal gadis itu
tapi gadis itu tetap saja mengelak dan mengaku sebagai pacarku.
Tiba tiba terdengar suara petasan yang sudah kusiapkan
sebelumya.“Duoorr…” dan di susul dengan para sahabat membawa kue ulang
tahun.Aku bingung dan semua bertepuk tangan dan gembira, dan kulihat sang pacar
tersenyum dengan lebar. Seakan kesedihan itu hilang begitu saja.
Lalu baru tersadar semuanya ternyata mengerjaiku itu sudah
sekenaryo dari sang kekasih yang sebelumnya sudah membuat aku susah payah.
menyuruhku membuat boneka dengan karya sendiri.
Yang sebelumnya dia memancingku, dengan minta sesuatu dengan
karyaku kendiri. Hari ini perasaan haru sekaligus bahagia yang ku rasakan.
Kejadian itu sukses membuatku kesal sekaligus bahagia.
Bagian 2
Kursi Kantor
Hari ini hari pertama kali aku bekerja di sebuah perusahaan
ternama. Aku berangkat dengan terburu buru karena hari pertamaku bekerja aku
tak ingin telat.Sesampainya di kantor aku masuk salah satu ruangan dan mulai
mengerjakan tugas tugas baruku. Aku tak sadar kalau aku salah masuk ruangan
sehingga aku mendapat tegoran dari orang.
“Kamu siapa kenapa ada diruanganku?” tanyanya dengan wajah
yang terkejut seakan akan aku mahluk astral yang tiba tiba muncul. Aku jawab
dengan santai, “aku pegawai baru disini”. “Oh .. pantes kamu tidak membaca di
pintu ini ruangan siapa?”. “Maaf aku terburu buru tadi” jawaan ngelesku.
Kejadian yang sangat memalukan saat aku pertama kali masuk
kerja.Lalu dengan perasaan bersalah aku menuju ke ruanganku. Setelah disana aku
baru tersadar ada sesuatu yang tertinggal di kursi dimana aku salah masuk tadi.
Lantas aku segera kembali keruangan itu.“nagapain kamu
kesini lagi” Tanya lelaki dengan wajah sinisnya. “Maaf ada barangku yang
tertinggal di kursi itu,” kataku dengan menundukan wajah
Lalu aku segera mencari barangku yang tertinggal. Tak berapa
lama mencari langsung ku dapatkan barang milikku. Setelah ku dapatkan aku
segera kembali keruanganku dengan senyuman sedikit malu ku lontarkan kepadanya.
Dan waktupun berlalu. Keesokan hari ketika ku berangkat
kerja sedang menunggu angkutan umum lalu lewatlah lelaki (temen kantor yang
berwajah sinis saat pertama kali bertemu) dan menghampiriku. Aku belum tahu
namanya karena waktu itu ada incident salah masuk ruangan. Dia mengajak aku
untuk berangkat bareng menuju kantor.
Hari demi hari pun telah aku lalui. Saat pertama kali masuk
kerja dan saat itu juga ada insiden yang memalukan, sampai hari bahagia
denganya. Sampai sampai benih cinta di antara kita berdua pun muncul.
Karena saat pertemuan itu, saat aku salah masuk ruangan dan
barang milikku tertinggal di kursi kantor miliknya. Sampai ku temukan cinta.
Dan kisah cinta ku denganya pun tak sampai disitu, susah senang telah kami
lalui bersama sama
Bagian 3
Mesin Cuci
Langkahku semakin lelah ketika aku mencari selembar kertas
yang berisi data yang sangat penting. Data itu menentukan hidup dam matiku. Aku
lupa menaruh data itu di mana?
Aku mencari di seluruh pojok ruangan rumahku tapitak kunjung
aku dapatkan. Pencarianku berhenti sejenak sabil mengingat aku menaruhnya
dimana. Aku memikirkan kejadian dua hari yang lalu dan terlihat samar samar tak
jelas.
Aku belum juga menemukan berkas yang ku cari seperti pesawat
MH370 milik Negara Malaysia yang hilang tak ada kabar. Aku bingung karena itu data yang sangat penting.
Jam pun berlalu. Dan menit demi menit berjemput. Aku segera
mencari kembali dan berharap bisa menemukanya. “Kalau aku tidak bisa menemukan
berkas itu matilah aku” ucapku seraya
tetap mencari.
Sore hari pun tiba tapi aku tak kunjung menemukanya. Tiba
tiba terlintas di benakku dan aku mengingatnya. “Tidak…!”. “Oh… no..!” (aku
baru ingat kalau berkas itu ada di kantong celanaku yang sedang di cuci
menggunakan mesin cuci sama ibu)
“Ibu … jangan di cuci dulu celanaku…!” sambil berlari menuju
ke belakang (tempat mencuci)
“Ibu celanaku mana bu?”
“Celana yang mana?”
“Celana hitam panang”
“Itu sedang di cuci” (sambil menunjuk ke arah mesin cuci)
“Oh tidak, matilah aku!” (perasaan kesel, jengkel, kecewa,
berkumpul menjadi satu diwajahku)
Lalu ku matikan mesin cuci dan segera mengambil celana hitam
panjang, dan mencari selembar kertas yang sangat penting itu di saku celana. Tapi
tak ku temukan. “Dimana ya..? aku meletakanya” sambil mengingatnya kembali.
Lalu ibu datang “Kamu sedang mencari apa?”. “Selembar kertas
dan kertas itu sangat penting bagiku”. “Oh.. kertas yang ada di saku celana
panjang hitammu itu”
“Iya bu…”, dengan penuh harap dan perasaan lega.
“Sudah ibu ambil”
“alhamdulilah” ucapku
“Tapi ibu buang di tempat sampah”
“Aduh ibu…!” (muncul perasaan kecewa) dan segera menuju
tempat sampah dan mencarinya. Dan tak berapa
lama akhirnya ku temukan berkas penting itu sambil berkata. “alhamdulilah
tak jadi mati aku” ucapku.
Bagian 4
Saudara dari Kampung
Suara jangkrik terdengar sangat jelas hingga mengusik
tidurku. Dan terlihat sinar rembulan masuk ke celah celah jendela kamar,
langkahku tertuju ke jendela dan pandanganku mengarak keluar. Ku lihat dedaunan
kecil berterbangan di halaman rumah dengan sinar rembulan yang cukup terang
benderang.
Aku melamunkan perkatan temanku yang mau berlibur ke kota.
Aku sangat ingin sekali berlibur ke kota sepertinya. Di tengah lamunanku
terdengar suara hingga mengejutkanku. “Kamu belum tidur har”, tanya ibu,?
“Belum bu?”
“Ya sudah tidur geh sana? Karena besok ita mau pergi”
“Pergi, pergi kemana bu?”
“Pergi kerumah paman”
“Kerumah paman, Yang di kota itu bu?”
“Iya”
“Beneran bu?” tyanyaku dengan tak percaya karena aku akan
berlibur ke kota.
Asiiiik …asiiik …asiiik… (loncat loncat tak tentu arah
karena terlalu bahagia)
“Sudah kamu tidur sana?”
“Iya, bu?”
Loncatanku berhenti dan langkahku menuju tempat tidur. Lalu
ku rebahkan tubuhku keranjang dan segera tidur, tapi aku tak bisa tidur karena
aku terbanyang terus karena besok aku akan kekota. (Lamunanku berlanjut) aku
membanyangkan indahnya pemandangan di kota.
Tak terasa hingga waktu menunjukan pukul 23.15 lamunanku
masih berlanjut akan suasana dikota tak terasa hingga aku tertidur pulas.
Tak berapa lama aku tidur tiba tiba terdengar suara kokok
ayam membangunkanku.
Kukuruyuuk…. Terdengar jelas di di pekaranan rumah. Dan
mataku tertuju pada jam dinding yang menunjukan pukul 05.00 itu.
Aku segera terbangun
dan mempersiapkan diri untuk sholat subuh. Setelah sholat aku segera berberes
beres menyiapkan apa saja yang akan dibawa untuk liburan kali ini. Aku tak
sabar kali ini, aku ingin segera berangkat ke kota dirumah paman.
Jam pun berlalu. Menit berjemput. Hingga akhirnya aku dan
keluargaku berangkat berlibur ke kota di rumah paman. Setelah sampai di stasiun
kami memesan tiket dan menunggu keberangkatan di ruang tunggu. Setelah cukup
lama menunggu, akhirnya kereta yang ditunggu datang juga. Lalu kami masuk
gerbong delapan untuk mencari tempat duduk.
Tak sabar untuk segera sampai di kota, di perjalanan
pandanganku tertuju keluar dan terlihat sawah sawah nan rumput yang hijau tertiup angin seraya lagi
bernyanyi seraya ikut merasakan
kebahagian dalam hidupku.
Setelah lama naik kerta api akhirnya kami sampai juga. Lalu
sesosok lelaki mendatangi kami,
“Mau kemana bu?” tanyanya dengan penuh harapan.
Dengan reflek ku jawab “Mau kerumah paman dikota”
“Naik mobil saya saja bu? Akan di antar sampai tujuan.”
“Ngak,,(jawab ibu) kita mau di jemput.
Lalu dari kejauhan lambaian tangan terlihat. “Itu keluargaku
sudah datang untuk menjemput kami” ujar ibu. Lalu paman menghampiri kami. Jabat
tangan dan pelukan pun terjadi untuk melepas kangen yang telah lama tak
bertemu.
“Ini Harya? (dengan wajah terkejutnya) sudah besar ya
sekarang”
Ku balas dengan senyuman malu di bibir karena telah lama tek
bertemu.
“Ayo … ayo (sambil menyeret kami untuk menuju mobilnya dan
naik)
Setelah naik mobil dan di perjalan rasa kangen orang tuaku
dan paman pun berlanjut mereka berbincang bincang sedangkan aku melihat keluar
jendela mobil dan melihat gedung gedung yang sangat tinggi dan kendaraan yang
sanag padat.cukup lama di perjalanan karena jalanan yang sangat padat akhirnya
kami sampai juga di rumah paman.
Kami dijamu selayaknya keluarga kerajaan yang dimanja dengan
fasilitas yang ada di rumah paman. Sungguh sangat nyaman ada di rumah paman.
Waktu pun berlalu dengan sangat cepat, dan setumpuk bajuku kotor terlihat di
pojok ruangan.
Aku berniat akan mencucinya. Aku binggung karena tidak ada
sikat cuci ataupun alat alat mencuci kaya di kampung. Aku bingung lalu bibi datang
mungkin karena melihat aku kebinggungan dia mengahampiriku.
“Apa yang kamu lakukan har?” Tanya bibi mengagetkanku
“Aku mau mencuci tapi tidak ada alat untuk mencuci seperti
di kampung”
“Disini tidak ada sikat cuci kamu mencuci pake mesin cuci
saja” ujar bibi
Aku binggung karena harus mencuci pake mecin cuci. Lalu bibi
menjelaskan bagaimana menggunakan mesin cuci hingga dari pagi sampai sore aku
tetap binggung dan tidak bisa memakainya lalu akhirnya bibi membantuku.
---oOo---
Yang di atas sebenarnya bukan satu cerita tetapi beberapa
cerita pengalaman seseorang yang dijadikan satu judul. Jadi, bisa dikatakan
bahwa kisah tersebut merupakan kumpulan cerita yang bisa berdiri
sendiri-sendiri. Kalau rekan semua ingin membuat cerita maka bisa lihat yang
ada di atas.
Selain yang sudah dibaca di atas masih ada banyak cerita
atau cerpen lainnya loh, rekan semua bisa mencari lagi mana yang disukai. Tema
yang dibahas juga banyak, lengkap ada yang pendek, sedang dan ada juga yang
panjang sampai 3 halaman.