Pengalaman Pertama Kali Tahu Internet

Internet merupakan hal yang sudah sangat akrab dengan telinga kita. Hampir setiap orang bisa menggunakan internet dan bahkan saat ini tidak sedikit orang yang merasa ketergantungan terhadap internet, termasuk saya sendiri.


Anda bisa membayangkan bagaimana jadinya jika kita hidup tanpa ada koneksi internet. Sementara kita tahu apa yang akan terjadi ketika kita kehilangan koneksi internet sebentar saja.

Ada yang mengumpat, jengkel, emosi, dll. Hampir segala aspek kehidupan manusia sekarang di pengaruhi oleh internet. Wajar saja mengingat bagaimana manfaat internet dalam kehidupan kita.

Dengan internet kita bisa berkomunikasi jarak jauh dengan mudah, dengan internet kita juga bisa mengakses informasi dengan mudah. Dengan adanya informasi yang kita dapatkan dari internet itu tentunya kita bisa mengembangkan diri kita menjadi manusia yang berkualitas.

Dan jika sebuah negara seluruh masyarakatnya memiliki kualitas, tentunya negara tersebut akan mudah menjadi negara maju bukan. Lalu bagaimana dengan pengalaman anda ketika pertama kali mengenal internet?

Tentunya akan menyenangkan ketika kita bercerita tentang pengalan pertama kita berkenalan dengan internet.

Saya akan mencoba bercerita bagaimana pengalaman saya mengenal internet. Waktu itu saya masih duduk dibangku kelas 6 SD. Seperti anak kampung pada umumnya, saya sama sekali tidak mengenal apa itu komputer.

Sampai akhirnya pada suatu saat ada teman saya yang mengajak saya main ke warnet. Saya iyakan saja ajakan teman saya itu, meski saya tahu sudah pasti saya hanya akan plonga-plongo ketika sampai di warnet.

Waktu itu sepulang sekolah saya langsung pergi kewarnet tanpa berganti seragam. Sesampainya disana saya dan teman saya hanya menyewa satu komputer untuk dipakai bersama.

Awalnya saya hanya diam saja melihat teman saya ini menghidupkan komputer. Saya hanya duduk disampingnya sembari menanti ada sesuatu yang bagus didalam komputer.

Setelah teman saya menghidupkan komputer, dia langsung memegang mouse dan mengarahkan kursor ke internet explorer (Saya tau itu namanya mouse dan internet explorer setelah beberapa hari).

Dia mengetikan huruf  “terlarang” di dalam internet explorer itu. Dan betapa terkejutnya saya ketika melihat hasil pencarian teman saya itu. Sialan pikirku, bagaimana bisa anak kelas 6 SD sudah mau menonton hal-hal semacam itu.

Tanpa ragu saya pun berbisik ke teman saya dengan nada sewot. “Anjir…, ganti dong ngapain liat kayak gituan!” ujarku.
“Nggapapa bro, buat belajar kita kalo besok udah gede.” Ujarnya.

Dia pun  akhirnya asyik dengan tontonan itu, sementara saya sendiri asyik melihat-lihat pengguna komputer lainnya.

Ada satu hal yang membuat saya tertarik saat itu. Waktu itu ada seseorang yang sedang bermain game tembak-tembakan. Saya pun dengan antusias memperhatikan bagaimana orang itu bermain.

Sampai akhirnya orang itu melirik tajam kearah saya. Awalnya saya merasa cukup takut, namun rasa takut itu hilang ketika dia kemudian mengajak saya berkenalan dan mengajari saya tentang game tembak-tembakan itu.

Dia bukan orang dewasa yang umurnya jauh dengan saya, dia hanya lah siswa kelas 1 SMP yang ternyata dulu pernah menjadi kakak kelas saya. Karena tau kalau saya tertarik dengan game itu, akhirnya dia menyarankan saya untuk menyewa satu komputer lagi.

Kemudian ia menjelaskan apa nama game itu, jenisnya, dan bagaimana cara memainkannya. Saya tidak mengalami banyak kesulitan ketika saya berkenalan dan belajar game ini.

Lama kelamaan saya benar-benar merasa asyik dengan game ini. Sementara teman saya yang tadi datang bersama dengan saya, kini hanya meringis melihat video yang tak jelas itu.

Sejak saat itu saya malah mulai akrab dengan anak yang saya kenal diwarnet. Saya jadi semakin sering datang ke warnet untuk bermain game online. Dan bahkan jika hari libur tiba, saya tidak ragu untuk menghabiskan hari saya dengan bermain game online ini.

Itulah pertama kali saya mengenal internet. Tapi saat itu saya masih belum cukup paham apa itu sebenarnya internet. Sampai akhirnya ayah saya membelikan saya sebuah handphone.

Waktu itu saya duduk di bangku SMP kelas 1. Saat itu saya masih asyik dengan game online dan yang saya tahu internet adalah hal yang dekat dengan game. 

Namun setelah ayah saya membelikan saya handphone, perlahan-lahan saya mulai tau kalau ternyata internet bukan hanya soal game dan hal jorok.

Masih ada banyak sekali hal lainnya yang berhubungan dengan internet. Terlebih waktu awal-awal facebook tenar. Saya mulai mengenal facebook dan semakin paham mengenai internet.

Awal-awal saya menggunakan facebook, saya tidak begitu mengerti karena bahasanya inggris dan pengguna lainnya juga rata-rata adalah orang luar negeri.

Namun beberapa minggu kemudian, setelah semua teman-teman saya menggunakan facebook juga, saya mulai jadi sering membuka facebook dan perlahan-lahan meninggalkan hobi bermain game online dan juga nonton youtube.

Saya cukup asyik dengan facebook karena disitu saya merasa mudah mendapatkan teman dan juga saya merasa lebih mudah untuk pdkt dengan teman saya.

Petualangan dan hobi saya di facebook akhirnya kembali memudar setelah saya mengenal sesuatu yang disebut bisnis jual beli online. Dan disitulah saya merasa saya menemukan sebagian dari hidup saya. 

---oOo---

Back To Top