Cerpen
dengan tema keikhlasan masih sedikit, kita tambah lagi ya.
Ceritanya kali ini tentang lapang dada. Tahu kan arti dari kata tersebut? Ya, lapang
dada bisa dikaitkan dengan perasaan ikhlas dalam menerima kejadian buruk yang
menimpa kita. Perasaan seperti ini sangat penting agar kita tidak stress ketika
menghadapi cobaan.
Karya berjudul “lapang dada”
tersebut bisa dimasukkan kedalam kategori cerpen religi yang mana kisahnya
bernuansa hubungan antara manusia dengan sang pencipta. Tapi tenang saja, meski
merupakan cerpen tentang agama namun ceritanya tidak membosankan kok, yakin
deh!
Mungkin tidak se-bagus karya
dari pengarang yang sudah puluhan tahun bergelut dengan cerpen. Namun begitu
tetap ada ketegangan, suasana mengharukan dan juga beberapa kejadian yang
menggelitik. Yang jelas ceritanya diberikan dari sudut pandang yang berbeda
dari kisah-kisah yang sudah ada.
Kami berharap cerpen tentang keikhlasan
berikut ini bisa berkenan di hati pembaca semua. Selebihnya mudah-mudahan karya
ini bisa bermanfaat dan memberikan nilai positif bagi kita semua. Supaya tidak
penasaran lebih baik kita baca saja cerita selengkapnya di bawah ini.
Lapang Dada
Cerpen
tema Keikhlasan
Pagi yang cerah, tetapi tidak
secerah hari yang aku jalani. Aku kecewa dengan cinta yang aku anggap sejati,
karena dia menghianatiku demi orang lain.
Aku sempat larut dalam kesedihan untuk beberapa waktu setelah aku mengetahui kekasihku sudah berselingkuh, tetapi kini aku sudah bisa berlapang dada karena aku berpikir, aku bisa mencari perempuan yang lain dari pada harus memikirkan orang yang tidak mencintaiku.
Aku sempat larut dalam kesedihan untuk beberapa waktu setelah aku mengetahui kekasihku sudah berselingkuh, tetapi kini aku sudah bisa berlapang dada karena aku berpikir, aku bisa mencari perempuan yang lain dari pada harus memikirkan orang yang tidak mencintaiku.
Pada suatu hari aku berjalan ke
tempat makan yang tidak jauh dari tempat tinggalku. Dengan gaya nyentrik aku
masuk dan kemudian aku duduk di kursi yang kosong. Aku memesan makanan dan
sebuah minuman dengan pelayan restoran yang ada di dekatku.
Tak lama kemudian aku melihat
orang yang menyakitiku berjalan dengan kekasihnya yang merupakan selingkuhanya
saat sedang berpacaran denganku. Mereka berdua nampak sekali ingin memamerkan
kemesraan kepadaku.
Itu terlihat ketika dengan percaya dirinya mereka berdua berpeluk-pelukan di depanku dan sambil berbicara dengan manjanya. Namun aku tetap menghadapinya dengan penuh lapang dada.
Itu terlihat ketika dengan percaya dirinya mereka berdua berpeluk-pelukan di depanku dan sambil berbicara dengan manjanya. Namun aku tetap menghadapinya dengan penuh lapang dada.
Tetapi meski sudah mencoba
berlapang dada aku tetap risih dengan perlakuan mereka. Aku pun menelpon teman
wanitaku.
“Halo Lia”, ungkapku.
“Iya kenapa Rendi”, ungkap Lia.
“Kamu lagi dimana”, ungkapku.
“Aku lagi di rumah, emang
kenapa?”, ungkap Lia.
“Kamu bisa datang ke rumah
makan deket rumahku gak ?, si Leni pamer kemesraan sama selingkuhannya tu, aku
pingin kamu pura-pura jadi pacar aku”, ungkapku.
“Ah males ah”, ungkap Lia.
“Tolong banged Lia, aku gak tau
mau minta bantuan siapa lagi, aku bersedia bayar berapa aja yang kamu mau”,
ungkapku.
Lia terdiam sedang pikir-pikir.
“Tolong Lia”, ungkapku.
“Ya sudah aku ke situ”, ungkap
Lia.
“Oke, dandan yang cantik ya”,
ungkapku.
“Iya”.
Sementara itu aku sedikit geram
namun tetap berusaha berlapang dada, hal itu karena Leni begitu asyiknya
berpelukan dan saling suap-suapan di depanku.
Tak lama kemudian Lia datang
dengan cantikya, dan aku pun menyapanya,”Hay sayang”, ungkapku menghampirinya
dan sambil mencium pipi kiri dan pipi kanannya. Sementara itu aku mengajak Lia
untuk duduk di bangku yang sudah aku pesan. Aku berjalan sambil memeluk Lia
dengan tangan kiriku.
Tetapi Lia mencubit perutku
karena sudah semena-mena dengannya, dia berkata,”Kamu jangan, macam-macam ya,
aku sudah bantuin kamu, kamu malah cari kesempatan peluk-peluk aku dan cium
aku”, ungkap Lia sambil berbisik.
“Iya maaf Lia, kamu santai aja,
kamu nurut aja oke, entar bayarannya dobel”, ungkapku kepada Lia sambil
berbisik. “Ya tapi gak pake cara kaya
gini”, ungkap Lia.
Tetapi aku tidak menghiraukan
apa perkataan Lia, yang terpenting aku bisa membalas perlakukan mantanku.
Aku duduk dengan Lia, dan
sambil mengelus-elus rambutnya, tetapi kakiku diinjaknya begitu keras, namun
aku tetap menjaga senyum bahagiaku dan berusaha menahan rasa sakitku.
“Sayang kamu mau disuapin gak”,
ungkapku kepada Lia. Lia belum sempat menjawab,
tetapi aku langsung memasukan makanan ke mulutnya.
“Enak gak sayang ?”, ungkapku.
“Iya enak”, tersenyum sambil
tertahan.
Tak lama kemudian Leni pergi
setelah melihat kemesraanku dengan Lia. Aku sedikit puas dengan ini semua, karena aku
berpikir Leni perlu mendapatkan pelajaran dari apa yang telah dia lakukan
kepadaku.
---
oOo ---
Alloh SWT memberikan semua
kejadian dalam hidup umatnya bukan tanpa alasan. Selalu ada hikmah dan
pelajaran yang bisa dipetik bahkan dari kejadian buruk sekalipun. Sebagai hamba
yang taat maka sudah sepantasnya kita bisa berlapang dada dalam menerima
teguran, cobaan atau bahkan musibah yang diberikan.
Semoga ada pelajaran berharga yang bisa dipetik dari cerpen terbaru di atas. Semoga kita menjadi insan yang senantiasa dalam lingungan dan bimbingan-Nya. Itu saja untuk cerita pendek kali ini. Silahkan disambung dengan beberapa cerita pilihan lain yang ada. Terima kasih banyak, salam hangat dari kami!