Untuk melengkapi berbagai koleksi cerpen yang ada maka kita berikan contoh cerpen bahasa Inggris dan terjemahannya untuk rekan semua. Cerpen ini merupakan cerpen sederhana yang disusun untuk bahan bacaan sekaligus bahan belajar pelajaran Bahasa Inggris. Sebenarnya karya ini ditulis dalam bahasa Indonesia jadi lebih tepatnya yang menjadi terjemahan adalah versi Inggris-nya.
Cerpen tersebut adalah sebuah cerpen dengan tema horor atau hantu. Seperti anda tahu, contoh cerpen horor, "Sebuah Gedung Kosong", merupakan salah satu karya terbaru yang bisa anda baca di situs ini.
Cerpen singkat ini menggambarkan sebuah kejadian menyeramkan yang dialami oleh seorang remaja kala dia sedang berjalan-jalan santai di sore hari menjelang malam.
Bagi anda yang takut sebaiknya tidak usah membaca kisah ini karena nanti bisa terus teringat sampai tidak bisa tidur.
Cerpen singkat ini menggambarkan sebuah kejadian menyeramkan yang dialami oleh seorang remaja kala dia sedang berjalan-jalan santai di sore hari menjelang malam.
Bagi anda yang takut sebaiknya tidak usah membaca kisah ini karena nanti bisa terus teringat sampai tidak bisa tidur.
Sebenarnya kisah yang diangkat dalam karya ini hanya satu kejadian saja. Namun gaya bercerita penulis menurut kami cukup asyik.
Gaya bahasa sederhana yang digunakan membuat cerita ini mengalir begitu tenang, tanpa kendala. Pembaca bisa mengikuti jalan ceritanya dengan mudah tanpa ada kesulitan.
Gaya bahasa sederhana yang digunakan membuat cerita ini mengalir begitu tenang, tanpa kendala. Pembaca bisa mengikuti jalan ceritanya dengan mudah tanpa ada kesulitan.
Dengan diksi yang digunakan, meski terlihat sangat sederhana, justru membuat kesan yang berbeda dari cerpen ini. Nuansa kesederhanaan yang kental justru membuat cerita pendek ini menarik. Kejutan yang ada sangat tepat, kena di hati pembaca. Bayangkan saja, mulai dari awal alurnya datar, biasa saja, menyenangkan tapi tiba-tiba menjadi dramatis.
Pokoknya unik deh, bagi rekan semua yang memang sedang mencari cerita hantu horor bisa membaca sendiri bagaimana kisah selengkapnya.
Tidak panjang, jadi tidak usah takut bosan atau sampai malas membacanya. Selain cerita yang seru, kita dapat pesan yang bagus loh dalam kisah kali ini. Ingat pesan orang tua dulu, “kalau magrib jangan keluar rumah, banyak syetan!”.
Tidak panjang, jadi tidak usah takut bosan atau sampai malas membacanya. Selain cerita yang seru, kita dapat pesan yang bagus loh dalam kisah kali ini. Ingat pesan orang tua dulu, “kalau magrib jangan keluar rumah, banyak syetan!”.
Bagaimana, bagus juga bukan isi cerita cerpen tersebut? Makanya sekarang lebih baik dibaca dulu bagaimana kisah selengkapnya.
Tetapi, yang pertama akan diberikan adalah yang dalam versi asli yaitu menggunakan bahasa Indonesia. Baru setelah itu nanti dibagian akhir akan diberikan versi terjemahannya untuk anda. Yuk kita baca ceritanya berikut!
Tetapi, yang pertama akan diberikan adalah yang dalam versi asli yaitu menggunakan bahasa Indonesia. Baru setelah itu nanti dibagian akhir akan diberikan versi terjemahannya untuk anda. Yuk kita baca ceritanya berikut!
Di Sebuah Gedung Kosong
Contoh Cerita Cerpen Horor
Suasana sore begitu cerah, tidak panas tidak pula hujan, sangat cocok untuk jalan-jalan menghabiskan waktu sangai. Apalagi untuk remaja sepertiku, sehabis mandi sore menghabiskan waktu jalan santai adalah hal yang wajib, sekalian cuci mata.
Seperti biasanya, sore itu aku dan Anggi menyusuri jalan di sekitar rumah kami. Sekedar menghabiskan waktu sebelum magrib, kami berkeliling desa. Sore itu kami penasaran dengan kabar dibangunnya universitas baru. Kami pun meluncur ke daerah itu yang kebetulan tidak jauh.
Sekitar pukul 5 sore, suasana masih sangat terang kami pun naik motor santai sambil menikmati suasana. Setelah beberapa menit kami pun sampai di lokasi pembangunan universitas itu. Ternyata sudah selesai, disana berdiri gedung universitas yang cukup megah. Bentuknya menarik, warna catnya pun cerah, kami terkesima.
Meski sangat penasaran dengan gedung itu namun kami tidak menghentikan motor, kami tetap berjalan pelan sambil menyapukan pandangan ke segala penjuru.
Tiba-tiba pandanganku terganggu dengan sebuah gedung kosong yang tepat berada di seberang jalan gedung universitas itu, “gedung apa itu, aku kok tak ingat ada gedung itu disini”, ucapku heran dalam hati.
Tiba-tiba pandanganku terganggu dengan sebuah gedung kosong yang tepat berada di seberang jalan gedung universitas itu, “gedung apa itu, aku kok tak ingat ada gedung itu disini”, ucapku heran dalam hati.
Di kejauhan tampa sosok lelaki tinggi besar masuk dalam gedung kosong tersebut, aku memperlambat laju motor tapi tidak bisa dengan jelas menangkap bayangan tersebut, “ah mungkin salah lihat”, ucapku dalam hati.
Setelah melewati jarak yang cukup jauh kami pun berhenti di sebuah warung bakso. “Nggi, yuk makan bakso dulu”, ajakku kepada Anggi. “Iya, kebetulan aku juga lapar nih Ra”, jawab Anggi kemudian.
Kami pun lalu memesan bakso dan es campur. Sembari menyantap makanan kesukaan kami itu, kami pun bercakap-cakap tentang universitas yang baru kami lihat.
“Bagus juga ya Nggi gedungnya, belum ada yang seperti itu disini…”, ucapku
“Iya benar Ra, kalau aku lulus nanti aku mau daftar disana saja”, ucap Anggi
“Ya memang, suasana disini juga masih asri, belum banyak polusi… tapi…” ucapku lagi
“Tapi apa…?”, tanya Anggi
“Kamu lihat gedung kosong disebarang universitas tadi tidak, ngeri banget!”, ucapku serius
“Oh iya, itu kan gedung sudah lama tidak dipakai…”, jawab Anggi
“Kamu tadi lihat orang masuk disana tidak, kok aku seperti melihat orang tinggi besar disana”, ucapku
“Tidak, orang dimana sih…?” tanya Anggi lagi
“Ya di gedung kosong itu…”, jawabku
“Enggak tuh…”, ucapAnggi dengan nada serius
“Tuh kan, aku curiga deh… ah seram!”, jawabku
Tak terasa satu mangkuk bakso telah habis, kami pun segera memutuskan untuk pulang. Kebetulan hari sudah gelap, kendaraan di jalanpun sudah menghidupkan lampu masing-masing.
Di perjalanan pulang kami sangat pelan, dan ketika melintasi gedung tersebut tiba-tiba handphone milikku berbunyi. Aku pun coba meraih ponselku sembari tetap mengendarai motor.
Sedang asyik membaca pesan di ponsel tiba-tiba aku melihat kelibatan bayangan itu lagi, tepat didepan gedung tersebut. Tak mau kehilangan momen aku pun melihatnya dengan seksama. “Dubrak”, motorku masuk ke lubang di jalan, aku pun terjatuh.
Sedang asyik membaca pesan di ponsel tiba-tiba aku melihat kelibatan bayangan itu lagi, tepat didepan gedung tersebut. Tak mau kehilangan momen aku pun melihatnya dengan seksama. “Dubrak”, motorku masuk ke lubang di jalan, aku pun terjatuh.
Anggi yang mendengar aku teriak pun langsung berhenti. “Kamu itu kok bisa sih…”, ucap Anggi dengan nada keras. Aku mengangkat motor dan duduk di tepian jalan, tepat di depan gedung kosong itu. Aku sempat melirik ke arah gedung tersebut dan ternyata “astagfirulloh”, tepat di belakangku berdiri sosok tinggi seperti raksasa yang menyeramkan.
“Kamu tidak apa-apa Ra?”, tanya Anggi sambil memegang tanganku. Aku hanya terdiam, lidahku kelu tak bisa digerakkan. Kakiku gemetar, keringat dingin keluar dengan deras.
“Tara…… kamu tidak apa-apa kan?”, tanya Anggi. Melihat aku yang tetap terdiam dan gemetar akhirnya ia pun memapahku berdiri dan membawaku ke rumah terdekat. Sesampainya di rumah itu ia pun menyuruhku duduk. Ia kemudian mengambil motorku dan membawanya ke halaman rumah itu.
“Kamu bisa bangun kan, yuk dari pada disini jadi tontonan lebih baik aku bonceng, motor biar disini dulu”, ucapnya. Aku hanya mengangguk, setelah menitipkan motor kami pun pulang berboncengan.
Sesampainya di rumah, melihat aku yang pulang berboncengan, keluarga ku pun panik. Aku dijejali dengan banyak pertanyaan mengenai keadaanku. Apalagi ibuku, sudah seperti apa saja ia meraba seluruh tubuhku dan melihat apakah aku luka atau tidak.
Setelah beberapa waktu akhirnya aku sudah mulai tenang, kemudian aku mulai bercerita tentang apa yang sebenarnya terjadi.
“Aku tidak apa-apa bu pak. Jatuhnya tidak apa-apa tapi…”
“Tapi apa nak, bilang, mana yang sakit, mana yang luka…”
“Bukan bu, bukan itu, tadi aku tu melihat hantu, tepat di belakangku….”
“Apa….”
“Iya, karena itulah aku gemetar dan sangat takut. Aku jatuh tadi juga karena melihat hantu tersebut.
Begitulah, setelah mendengar ceritaku, Anggi pun sangat
takut. Ia bersyukur karena bukan dia yang melihat hantu itu. Akhirnya ia pun
pulang dan aku pun beristirahat.
---
oOo ---
Maaf ya, Contoh Cerpen Bahasa Inggris dan Terjemahan Indonesia dalam bentuk gambar jadi tidak bisa dibaca langsung. Bagi yang ingin membaca terjemahan tersebut silahkan di klik saja gambarnya agar tampil lebih besar dan bisa dibaca. Kalau gambarnya di klik maka terjemahannya akan muncul dan bisa jelas untuk dibaca.
Nasehat orang tua itu memang benar, kalau menjelang magrib sebaiknya di dalam rumah, sholat dan bukan keluyuran tidak karuan. Makanya kita sebagai remaja harus ingat itu, jangan sampai ada kejadian seperti itu yang terjadi pada kita, benar bukan?
Ya sudah, kita tinggalkan saja cerpen horor singkat di atas,
kita baca saja beberapa cerita lain yang sudah disiapkan dibagian akhir tulisan
ini. Masih ada beberapa cerita lain yang tak kalah mengerikan dari yang ini
kok, berani membacanya? Ya, silahkan dipilih saja judul mana yang akan anda
baca, monggo!