Pemilihan kepala daerah telah banyak menyebabkan pergolakan di kalangan masyarakat. Tidak hanya menyedot perhatian warga Jakarta saja tetapi berimbas pada situasi nasional. Masyarakat banyak terkotak - kotak dengan pilihan politiknya karena memang terjadi kepentingan dan gesekan kepentingan dari para pendukung.
Foto Ilustrasi
Dari beberapa sebab itulah presiden Joko Widodo meminta para ulama untuk ikut andil menjaga situasi dan kondisi pilkada DKI Jakarta.
Ulama diminta untuk menenangkan warga masyarakat agar pemilihan kepala daerah dapat berjalan dengan aman dan kondusif.
"beliau meminta para ulama untuk tenangkan, supaya situasi kondusif, jangan sampai rusak suasana dan menimbulkan perpecahan bangsa dan membuat bangsa ini terpecah". Demikian yang disampaikan oleh ketua MUI Ma'ruf Amin usai bertemu dengan presiden di kantor presiden, Jakarta, Senin lalu.
Menurut Ma'ruf para ulama telah bersepakat untuk ikut andil menjaga dan menenangkan masyarakat agar pilkada Jakarta berjalan dengan lancar dan aman.
Adanya mobilisasi masa digadang gadang menjadi penyebab presiden memanggil para ulama kekantor presiden kemarin.
Karena itu, rais aam PBNU itu meminta kepada semua pihak agar tidak memobilisasi massa jelang perhelatan pilgub DKI.
Kita tidak ingin ada keributan atau keributan menjelang dan sesudah pilkada DKI Jakarta. Jika kita mencintai Jakarta maka kita harus tenang.
Ma'ruf mengatakan, pihaknya akan mengambil langkah untuk mengatasi masalah ini yaitu dengan memberikan himbauan kepada semua pihak.
Para ulama juga telah memberikan rekomendari untuk memanggil para tim sukses kedua pasangan calon untuk meredam situasi ketenangan di ibbu kota.
Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya, apakah bisa juga aparat keamanan mampu meredam emosi massa yang begitu partisipatif dalam pemilihan pilgub Jakarta. (Gunarto)