Wacana pemerintah untuk mengubah pembangkit listrik dari BBM menjadi pembangkit listrik berbahan bakar gas belum dilakukan oleh PLN. Dalam hal ini anggota komisi VII DPR RI Hary Purnomo, juga telah memberikan kritikan tajam untuk PT. PLN dan juga pemerintah.
Karena PT. PLN sendiri selaku badan hukum yang berwenang dalam hal ini belum juga merealisasikan perubahan bahan bakar BBM menjadi Gas.
Padahal penggunaan gas untuk bahan bakar pembangkit listrik bisa menghemat anggaran sebesar 70 triliun. Yang mana modal yang bisa menghasilkan kekuatan listrik sebesar 7.000 Mega Watt.
Dalam hal ini Hary juga mengkritik sikap pemerintah yang hanya terlalu banyak berwacana tanpa melakukan upaya.
Sehingga perubahan tentang bahan bakar BBM menjadi gas sampai dengan sekarang belum bisa dilakukan oleh PLN.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Institute Teknologi Bandung (ITB) mengungkapkan bahwa penggunaan gas untuk bahan bakar pembangkit listrik lebih hemat dari pada penggunaan BBM untuk pembangkit listrik.
Dari studi penelitian ITB mendapatkan perbandingan, untuk 1 liter BBM bisa diibaratkan 240 gram gas. Dengan demikian dengan menggunakan gas modal yang dikeluarkan bisa lebih kecil namun daya listrik yang dihasilkan sudah bisa memenuhi kebutuhan listrik negara.
Namun meski sudah sebagai wacana pengalihan bahan bakar BBM menjadi Gas hingga kini belum dilaksanakan.
Padahal manfaat yang begitu besar bisa dirasakan bila memang pemerintah bisa memastikan penggunaan gas saat ini untuk pembangkit listrik. (Arif Purwanto)
Tag :
Berita Terkini,
Nasional