Bagaimana sebenarnya cerita intelijen mengendus pengerahan massa besar besaran pada sidang ahok? Pengerahan massa merupakan sebuah bentuk refleksi politik maupun sikap dari perseorangan atau pun lembaga organisasi.
Foto Ilustrasi
Dalam dunia demokrasi memang pengerahan massa diperbolehkan asal tidak melanggar ketentuan hukum. Namun setidaknya, orang - orang yang mengadakan pengerahan massa harus bertanggung jawab atas semua yang terjadi.
Jangan sampai pengerahan massa hanya menimbulkan kericuhan dan anarkisme yang pada akhirnya merugikan semua pihak.
Akhir akhir ini masyarakat Indonesia digegerkan dengan pengerahan massa yang begitu besar sampai sampai mengganggu ketertiban umum.
Alih alih berdalih pilkada mereka mengerahkan massa untuk kepentingan politik yang tidak berdasarkan pada hokum dan ketentuan.
Semua pihak harus menahan diri untuk tidak menimbulkan kekacauan dan kericuhan yang dapat mengancam keamanan dan ketertiban nasional.
Polda metro jaya melalui direktorat intelijen mengendus adanya pengerahan masa secara besar besaran dalam sidang ahok 11 April 2017.
Ini dihasilkan dari hasil penelusuran polda metro jaya yang dicurigai massa yang akan berdemo akan lebih banyak dan besar, demikian seperti dikutip metronews.com
Direktur intelijen dan keamanan Kombes Pol Mardisyam mengatakan jumlah massa yang akan berdemo lebih banyak dari pada sidang sebelumnya.
Ini menandakan bahwa masyarakat yang menentang ahok sebagai penista agama masih mau bergerak dan menyampaikan aspirasinya ke jalanan.
Polda metro jaya sendiri terus mewaspadai kemungkinan kemungkinan yang akan terjadi dari pergerakan massa ini.
Polri akan terus mengerahkan personilnya untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat DKI pada umumnya. Jangan sampai ada pihak pihak yang tidak bertanggung jawab mempermainkan sidang ahok yang nyatanya telah menguras tenaga. (Gunarto).