Saat ini pemerintah sedang kelimpungan membuat alternatif kebijakan atas respon terhadap melambungnya harga komoditas pertanian. Harga komoditas pertanian yang sebelumnya diprediksi turun hingga 50 persen, nyatanya malah membuat harga semakin melambung tinggi.
Pemerintah tidak memperkirakan harga yang akan berfluktuasi atas kegagalan panen yang terjadi di beberapa wilayah lumbung pangan.
Padi saja saat ini telah mengalami peningkatan yang cukup pesat dari segi harga karena di sebagian wilayah gagal panen. Padahal saat ini pemerintah sedang giat membangun peningkatan infrastruktur pertanian yang memadai.
Memang pada umumnya pertanian bergantung pada iklim, namun setidaknya harus juga disesuaikan dengan kondisi geografis suatu wilayah.
Pembinaan yang kurang intensif dari petani telah membuat petani merasa gagal dalam menjalankan produktifitas.
Banyak petani merasa bahwa pemerintah hanya hadir ketika harga melambung tinggi dengan mengintervensi pasar.
Sedangkan ketika harga murah dan untuk melakukan pembinaan petani pemerintah malah lari tunggang langgang.
Permasalahan petani telah membuat para petani merasa frustasi atas apa yang sudah pemerintah biarkan atas kondisi ini.
Memang tidak bisa sepenuhnya menyalahkan pemerintah dalam hal pertanian. Perlu pembahasan lebih rinci atas segala kondisi ini. Ada baiknya petani terus menerus belajar memperbaiki pola tanam dalam musim musim yang tidak menentu agar resiko gagal semakin kecil. (Gunarto)