Ilmu pengetahuan memang bisa didapatkan dari mana saja, termasuk dari membaca buku atau membaca dalam smartphone. Kegiatan membaca buku dulu dijadikan sebagai rutinitas para orang orang yang terpelajar, pelajar maupun orang orang umum yang ingin menambah pengetahuan.
Kegiatan membaca dilakukan secara konvensional dengan membaca majalah, Koran maupun brosur brosur yang dianggap penting.
Sedangkan sekarang orang lebih condong kepada smartphone yang memberikan kemudahan mengakses informasi maupun berita yang diinginkan.
Namun perlu diingat bahwa orang sering kali terkecoh dengan informasi yang didapatkan dari smartphone karena semakin malasnya orang membaca buku.
Informasi yang didapatkan dari smartphone juga terkesan tidak terkontrol sehingga membuat orang terkecoh dengan informasi yang didapatkan.
Sebuah penelitian menunjukan bahwa, orang ketika membuka smartphone-nya terkadang terkecoh dengan apa yang dipikirkan dengan informasi yang tersedia.
Ketika seseorang ingin membuka atau mencari sebuah informasi biasanya malah ia membuka informasi atau sesuatu yang tidak diinginkan, semisal membuka BBM dan lain lain.
Akibatnya prioritas informasi yang ingin dicari menjadi kabur dan terkecoh karena suatu kebiasaan ketika membuka dunia maya.
Penelitian ini juga membuktikan bahwa orang yang terlalu banyak membaca smartphone mengalami penurunan tingkat analisis yang cukup signifikan.
Sedangkan orang yang suka dan sering membaca buku lebih kuat analisisnya ketimbang orang yang hanya membaca dan melihat informasi dari dunia maya.
Tingkat kesehatanya juga berbeda. Karena umumnya orang yang membaca buku lebih sehat matanya dari pada orang yang membaca dari dunia maya.
Otot otot mata yang digunakan oleh mata lebih besar pada saat membaca pada smartphone dari pada membaca dengan buku. Karena pada saat membaca smartphone mata akan lebih terpapar layar dan otot otot lebih banyak bekerja dan berkedip dari pada saat membaca buku. (Gunarto)