Sebut
saja namanya Kribo. Ia seorang pria dewasa yang sedang duduk sendirian di
sebuah café. Matanya menerawang jauh, pikirannya terlihat kosong. Sepertinya
ada beban yang sangat besar yang terjadi dalam hidupnya saat itu.
Ia
sedang duduk memandangi minuman yang ada dimeja ketika seorang preman datang
menghampirinya dan menenggak minuman miliknya dalam sekali teguk.
“Ayo,
mau apa kamu!”, ucap preman tersebut dengan suara menantang sementara Kribo
tersedu-sedu menahan tangis yang tak terbendung.
“Ayolah
bung”, ucap preman tadi, “gak mungkin kan loe nangis! Gue enggak tahan kalau
liat cowok nangis”, lanjutnya.
“Bagaimana
aku tidak menangis”, ucapnya terbata, “ini adalah hari paling sial dalam
hidupku”, ucap Kribo.
“Aku
benar-benar pecundang, pagi tadi aku terlambat meeting ke kantor dan bos ku
memecatku. Ketika aku di parkiran, tau-tau mobilku sudah tidak ada, dicuri
orang dan sialnya mobil itu belum aku asuransi kan! “
“Dompetku
ketinggalan di lemari, jadi aku pulang ke rumah. Di rumah aku mendapati
istrinya sedang kuda kuda-an dengan tetanggaku dan anjingku pun mengigitku.
“Aku
datang ke sini untuk mengakhiri hidupku. Mengumpulkan segala kekuatan yang
masih tersisa untuk pergi dari dunia ini. Aku beli minuman itu, obat itu
kumasukkan dalam minuman itu dan duduk disini menyaksikan racun tersebut
mencair”
“Dan
kamu, kamu preman bangsat, muncul dan menenggak minuman tersebut!”, ucap Kribo
emosional. “Eh, itu tadi hari sial yang aku alami, lalu apa yang kamu alami
hari ini?”, lanjutnya.