Siapa yang tak kenal dengan presiden AS, Donald Trump, yang mempunyai gaya rambut yang khas, serta kebijakan-kebijakan nya yang menjadi kontrofersial di banyak kalangan. Karena itulah kini namanya menjadi begitu terkenal, dan menjadi perbincangan yang tidak henti-hentinya oleh netizen.
Menurut berita yang termuat dalam situs News. Rebuplika.co.id, Donald Trump hendak melakukan kunjungan ke London, tetapi kunjungannya tersebut akhirnya dialihkan setelah terdengar kabar bahwa ada masa sekitar 85 ribu yang menolak kedatangan dari presiden Amerika Serikat tersebut.
Masa sebesar 85 ribu itu sendiri terkumpul setelah House of Commons atau Dewan rakyat Britania Raya bernama John Bercom, yang memberikan arahan untuk tidak menerima presiden Amerika Serikat yang begitu kontroversial tersebut. Menurutnya tidak ada tempat di London untuk Donald Trump.
Sebegitu kontroversialnya mungkin seornag Donald Trum yang ditolak kedatangannya di Inggris. Tetapi cukup menarik karena kejadian inipula Donald Trump menajdi orang yang lebih terkenal lagi, karena banyak media-media yang juga memberitakan dirinya, serta memberitakan tentang kekontroversialnya.
Sungguh Donald Trump, seorang yang begitu menarik untuk dibicarakan karena banyak sekali yang pro terhadap Donald Trump, tetapi di sisi lain juga banyak juga yang kontra dengan Donald Trum ini.
Sehingga kalangan-kalangan yang Pro dan Kontra ini menjadi sebagai dominasi yang sangat menarik yang sama-sama membicarakan Donald Trump.
Mereka yang Pro tentulah selalu menyanjung-nyanjung Donald Trump karena sikapnya yang tegas, di sisi lain juga dia adalah seornag milyader yang juga menjadi orang nomer satu di Amerika serikat.
Sehingga banyak orang yang mengikuti jejaknya dan hendak meniru kiprah kesuksesannya tersebut. Sedangkan mereka yang kontra selalu memberikan hujah kepada Donald Trump, yang menjadi hangat akhir-akhir ini hingga mendatangkan masa kontra Trump adalah akibat kebijakannya yang melarang imigran muslim yang datang ke Amerika Serikat.
Kebijakan itu lantas mendatangkan kecaman dari berbagai pihak yang kontra terhadap Trump dan kebijakannya yang dinilai melanggar kemanusiaan. (Arif Purwanto).