Kejahatan penipuan memang bisa terjadi kepada siapa saja baik itu korbannya tua, muda, anak-anak, dan remaja. Untuk itu senantiasa waspada dengan penipuan menjadi hal yang wajib untuk dilakukan agar kita tidak menjadi korban penipuan yang beraneragam bentuknya itu, selanjutnya.
Belum lama ini ada sebuah kabar yang menerangkan bahwa adanya penipuan terhadap kakek-kakek penjual donat. Berita ini sendiri menjadi viral setelah salah pengguna akun facebook dengan nama Hasanah Ana, yang mengupload gambar uang palsu beserta kakek-kakek pedagang donat.
Menurut Hasanah sendiri kejadian itu dia temukan ketika dia hendak membeli donat tiba-tiba kakek-kakek penjual donat bertanya kepada salah satu pengunjungnya tentang uang pecahan seratus ribu rupiah, setelah dilihat dengan seksama ternyata uang itu adalah uang palsu.
Yang lebih memprihatinkan lagi, sang kakek memberikan kembalian uang sebesar 90 ribu kepada pelaku, karena harga donat sendiri hanya 10 ribu.
Foto yang di upload oleh akun Hasanah tersebut mendatangkan begitu banyak sekali respon dari para netizen yang mengecam tindakan pelaku penipuan tersebut serta merasa iba dan mendoakan kakek penjual donat yang telah menjadi korban penipuan uang mainan dari pelaku.
Memang kejahatan tidak pernah mengenal korbannya tetapi yang sangat kami sayangkan mengapa harus kakek-kakek penjual donat yang penghasilannya hanya cukup untuk membeli sesuap nasi, mengapa tidak para koruptor yang menjadi lintah birokrasi yang merugikan rakyat kecil.
Hanya tuhan yang mampu menjawab pertanyaan ini tentunya, mudah-mudahan dengan kejadian ini mata dan hati kita tetap dibuka agar kita senantiasa berperilaku baik terhadap sesama, serta menghilangkan perilaku-perilaku dan sifat-sifat jahat yang kadang tersimpan di dalam hati.
Tidak cuma itu ada baiknya kita juga bisa belajar dari kejadian yang menimpa kakek-kakek penjual donat untuk selalu waspada dengan kejahatan karena kejahatan tidak memandang tempat dan waktu serta kapan itu akan terjadi. Kejahatan adalah soal kesempatan, dimana ada kesempatan di situ ada kejahatan. (Arif Purwanto)