Motivasi bisa kita dapat dari cerita - cerita kegagalan baik itu cerita nyata maupun kisah fiksi yang diangkat dalam sebuah cerpen. Nah, kali ini kita akan menikmati cerpen motivasi usaha yaitu tentang usaha ikan lele.
Kalau baru-baru buka usaha kan banyak yang membutuhkan penyemangat. Nah, semoga kisah yang diberikan dalam cerita singkat kali ini juga bisa dijadikan inspirasi, sekaligus motivasi.
Budidaya Lele Konsumsi
Cerpen Terbaru tentang Wirausaha
Bangkit dari kegagalan memang sama sekali tidak mudah. Tapi, bagaiamanapun juga aku harus bisa bangkit dari segala kegagalanku. Karena masih ada banyak sekali harapan dan impian yang harus segera ku wujudkan.
Aku harus yakin pada impian dan harapanku. Karena keyakinan
itu lah yang akan memberiku kekuatan untuk menggapai segala impian juga
harapanku.
Setelah bulan lalu aku gagal dalam usaha ternak burung, kali
ini aku ingin menjajal usaha baru. Memang sebenarnya tidak bisa di bilang baru
juga, karena usaha yang ingin kucoba kali ini juga masih usaha jenis ternak.
Hanya saja hewan yang di ternak kali ini sangatlah berbeda.
Kali ini aku ingin mencoba berternak lele. Memang belum
terlalu banyak pengalaman, tapi kurasa usaha ini patut untuk di coba. Beberapa
teman ayahku ada yang menggeluti usaha budidaya lele dan kini omset mereka
sudah mencapai puluhan juta rupiah.
Wajar saja, modal yang mereka keluarkan juga tidak lah
sedikit. Walau bagaimanapun, ini bisa menjadi motivasi yang bagus untuk ku
sendiri.
Awal usaha ku ini ku mulai dengan menyiapkan beberapa kolam
untuk ikan lele. Kebetulan aku juga memiliki lahan kosong di belakang rumahku.
Jadi, untuk kolam sendiri tidak terlalu menjadi kendala yang menyulitkan
bagiku.
Hanya saja, biaya pembuatan kolam dan tenaga yang harus di
keluarkan juga tidak sedikit. Belum apa-apa sudah harus keluar modal. Tapi
tidak masalah. Setiap usaha memang butuh modal. Lagi pula aku masih terlalu
dini untuk mengeluh.
Setelah beberapa kolam di belakang rumahku siap, aku pun
langsung bersiap membeli beberapa ribu bibit ikan lele. Untuk saat ini aku
masih ingin fokus pada penjualan ikan lele konsumsi. Jadi, diawal ini aku
membeli sekitar dua ribu ekor bibit lele yang siap tabur.
Selang beberapa hari setelah pemesanan, bibit-bibit lele
yang aku pesan pun akhirnya tiba. Hatiku riang senang dan gembira. Dengan penuh
semangat ku taburkan bibit lele itu di kolam yang sudah aku siapkan sebelumnya.
Lele itu tampak sehat. Tapi, dompet ku sudah mulai tidak
sehat kali ini. Aku merogoh kocek
sekitar dua ratus lima puluh rupiah untuk tiap ekor bibit lele ini. Jadi, aku
mengeluarkan uang sekitar empat ratus ribu rupiah untuk dua ribu ekor bibit
ikan lele ini. tidak terlalu banyak, tapi cukupp menguras ketebalan dompet yang
ada di kantongku ini.
Di awal-awal masa pembudidayaanku, tidak terlalu banyak
kendala yang kuhadapi. Hama dan pakan bisa kuatasi dengan segera. Selain itu
aku juga selalu punya waktu untuk bisa mengawasi dan memantau pertumbuhan
lele-lele ku ini.
Di bulan ke dua aku mulai merawat lele-lele ini, aku mulai
menemukan kendala yang cukup menyulitkan. Sebenarnya kendala yang terbilang
sangat klasik. Kendala yang hampir dirasakan oleh setiap pembudidaya lele
pemula. Apa lagi kalau bukan soal modal.
Yah, modalku sudah hampir habis di bulan kedua aku
menggeluti usaha budidaya lele ini. bagaimana tidak, uang yang harus ku
keluarkan untuk membeli pakan setiap bulannya sama sekali tidak sedikit.
Aku membutuhkan setidaknya satu juta rupiah setiap bulannya
hanya untuk masalah pakan. Dan ini benar-benar menyulitkan. Karena jika aku
tidak bisa membeli pakan untuk lele-lele ku ini, bisa saja lele-lele ku ini
akan mengalami masalah dalam pertumbuhan dan bahkan bisa juga mati. Alhasil
usaha ku ini akan mengalami kebangkrutan hanya gara-gara pakan.
Kesulitan ku ini
berakhir sampai aku tiba di bulan ketiga aku membudidayakan lele ini.
ini adalah masa panen untuk ikan lele ukuran konsumsi. Aku senang bisa panen
lele untuk yang pertama kalinya, tapi aku juga sedih.
Keuntungan yang kudapatkan sama sekali tidak banyak. Selama
tiga bulan ini akua hanya bisa mendapat
keuntungan sekitar lima ratus ribu rupiah. Ini sangat jauh dari harapanku. Aku
mencoba berkonsultasi pada orang yang berpengalaman.
Mereka bilang aku harus menguatkan pakan untuk lele-lele
yang ku budidayakan ini. Hah, yang benar saja. Memberi pakan yang normal saja
sudah membuat ku kelimpungan seperti ini, bagaimana bisa aku memberi pakan
ekstra.
Malam ini aku merenung sendirian di pinggir kolam. Aku sama
sekali tidak puas dengan hasil yang kuperoleh. Aku merasa tenaga ku sudah
terbuang sia-sia selama ini. ku pikir-pikir lagi perihal usaha budidaya lele
ini.
Kurasa, usaha ini tidak terlalu menguntungkan. Aku harus
punya modal yang besar jika ingin mendapatkan untung yang besar. Dan ini sama
sekali tidak sesuai dengan pikiranku. Ah, sebaiknya ku putuskan untuk
mengakhiri usaha ini saja. Besarnya modal budidaya lele konsumsi benar-benar
menghancurkan harapanku.
---oOo---