Sering memang seorang pelajar kehilangan motivasi dalambelajar. Nah, bagi anda rekan pelajar yang ingin lebih semangat belajar bisa
membaca contoh cerpen motivasi belajar berikut. Cerpen berjudul “rajin membaca” ini
mengisahkan para pelajar yang pintar karena rajin membaca.
Tapi ceritanya tidak
membosankan, jadi cukup menarik sebagai bahan bacaan. Dalam cerpen pendidikan ini, diceritakan Enggar adalah
seorang siswa yang suka membaca. Ia mempunyai kebiasaan membaca bukan hanya
buku-buku pelajaran tetapi juga bahan bacaan lain.
Ternyata, dari kebiasaan tersebut Enggar mendapatkan manfaat lebih. Ia bukan hanya menjadi lebih pandai dalam pelajaran tetapi lebih banyak wawasan.
Ternyata, dari kebiasaan tersebut Enggar mendapatkan manfaat lebih. Ia bukan hanya menjadi lebih pandai dalam pelajaran tetapi lebih banyak wawasan.
Kisah dalam cerpen ini bisa menjadi inspirasi bagi rekan
semua. Ingat, belajar adalah hal yang sangat penting. Belajar untuk menimba
ilmu yang akan digunakan sebagai bekal di masa depan.
Jadi, wajar jika ketika masih muda kita harus giat dalam belajar untuk menuntut ilmu sebanyak-banyaknya.
Jadi, wajar jika ketika masih muda kita harus giat dalam belajar untuk menuntut ilmu sebanyak-banyaknya.
Semoga dari kisah yang diceritakan kita bisa mendapatkan
hikmah dan pelajaran yang berharga. Mudah-mudahan kita bisa lebih semangat lagi
untuk menuntut ilmu.
Dan tentunya, mudah-mudahan karya cerpen sederhana ini bisa menambah referensi bacaan bagi pengunjung semua. Sekarang silahkan baca langsung cerpen tersebut di bawah ini.
Dan tentunya, mudah-mudahan karya cerpen sederhana ini bisa menambah referensi bacaan bagi pengunjung semua. Sekarang silahkan baca langsung cerpen tersebut di bawah ini.
Rajin Membaca
Cerpen Motivasi Oleh Irma
“Coba Enggar, kamu sebutkan kegunaan internet?”, ucap Bu
Mirna mengawali kelas hari itu. “Untuk cari informasi Bu, untuk mempermudah
manusia dan untuk mencari uang juga”, jawab Enggar lantang. “Bagus, tapi dari
mana kamu tahu hal itu Enggar”, tanya bu Mirna kepada Enggar.
“Dari membaca Bu”, ucap Enggar lagi. Bu Mirna pun
mengapresiasi jawaban yang diberikan oleh Enggar. Ia kemudian mengingatkan
betapa pentingnya belajar bagi seorang siswa. Belajar adalah bekal untuk
memperoleh ilmu yang akan digunakan kelak ketika mereka dewasa.
“Bu, apakah membaca juga termasuk belajar, seperti yang
dilakukan Enggar?”, tanya Jatu. “Benar Jatu, membaca juga salah satu kegiatan
belajar, dari membaca kita bisa mengetahui banyak ilmu dan hal lain yang
bermanfaat”, jawab Bu Mirna.
Tiba-tiba kelas pun semakin gaduh setelah mendengarkan
penjelasan Bu Mirna. Bahkan ada satu murid yang melemparkan pernyataan yang
cukup unik, “jadi tidak harus dikelas dong bu untuk belajar?”, ucap murid itu.
Ibu guru Mirna pun menjelaskan panjang lebar tentang kaitan
belajar dengan membaca. Ia juga mengingatkan bahwa belajar juga memang tidak
harus dikelas saja, belajar bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun. Akhirnya
sebagai penutup Bu Mirna mengingatkan anak-anak agar rajin belajar dan membaca.
Tapi, murid memang memiliki karakter masing-masing dan tidak
bisa disamakan. Ada murid yang biasa belajar dengan memahami penjelasan guru,
ada yang pandai karena rajin mengerjakan tugas dan ada juga yang pandai karena
rajin belajar dengan soal-soal latihan.
Mirna sebagai guru tak pernah memaksakan kehendak kepada
murid, ia sendiri selalu bisa mengarahkan muridnya untuk lebih giat belajar
dalam mata pelajaran apapun. Enggar adalah salah satu yang benar-benar
memperhatikan dan menerapkan nasehat sang guru tersebut.
Di rumah, Enggar sering sekali belajar sendiri, ia banyak
menghabiskan waktu terutama untuk membaca buku pelajaran dan bahkan buku-buku
lain. Bahkan Enggar juga sering membaca berita di internet. Itulah sebabnya
kadang sahabat Enggar yang bernama Jatu sering mengejek Enggar sebagai anak
internet.
“Enggar, hari ini apa yang kamu dapat dari internet?” ucap Jatu
“Bukan dari internet tapi dari membaca, kamu pasti tidak
tahu kan kalau madu itu penting sekali untuk kesehatan?”, jawab Enggar.
Karena sering mengejek Enggar akhirnya Jatu pun penasaran.
Jatu pun secara tidak sadar mengikuti kebiasaan membaca yang Enggar miliki.
Sampai akhirnya ia juga sadar bahwa membaca juga sangat penting untuk menunjang
belajar di sekolah.
“Jatu, coba kamu sebutkan salah satu barang bekas yang bisa
dibuat kerajinan?”, tanya guru SBK.
“Cangkang telur Bu…”, jawab Jatu dengan percaya diri. “Dari
mana kamu tahu itu Jatu, apa kamu pernah membeli kerajinan tersebut?”, tanya
sang guru
“Dari internet Bu, aku belum pernah membelinya tapi di luar
negeri ada orang yang membuat kerajinan dari cangkang telur, hasilnya bagus,
ada gambarnya”, ucap Jatu menjelaskan.
“Jadi, kamus sekarang sudah seperti Enggar si anak internet
ya?”, ucap sang guru. “Aku meniru Enggar Bu, suka membaca dan bukan di internet
saja tetapi buku pelajaran yang paling banyak aku baca”, ucap Jatu.
Sekali lagi, murid-murid di kelas itu riuh ketika mengetahui
salah satu temannya begitu pandai menjawab pertanyaan gurunya. Sang guru SBK
pun memberikan arahan dan nasehat bahwa membaca memang sangat penting.
“Nak, kalau kalian ingin pandai maka jangan malas membaca
ya, membaca adalah ciri-ciri orang yang akan sukses di kemudian hari”, ucap
guru SBK.
Bukan hanya itu, sang guru pun memberikan beberapa contoh
orang sukses dari kebiasaan membaca, “siapa yang ingin sukses?”, tanya sang
guru mengakhiri penjelasannya. Serentak para murid pun menjawab pertanyaan
tersebut dengan kompak. Akhirnya murid-murid pun lebih bersemangat lagi dalam
belajar.
Motivasi belajar siswa tersebut bukan hanya agar mereka
pandai di sekolah tetapi mereka juga ingin sukses seperti orang yang
diceritakan oleh gurunya.
Enggar dan Jatu, Cerita Cerpen Motivasi Belajar Siswa, pun semakin bersemangat dalam belajar, kini mereka tak pernah lupa untuk membaca kembali catatan dari sekolah dan buku-buku pelajaran lain.
Enggar dan Jatu, Cerita Cerpen Motivasi Belajar Siswa, pun semakin bersemangat dalam belajar, kini mereka tak pernah lupa untuk membaca kembali catatan dari sekolah dan buku-buku pelajaran lain.
Semakin rajin mereka membaca maka semakin banyak ilmu yang
bisa mereka ingat. Kelak, murid-murid seperti Enggar dan Jatu ini akan selalu
menjadi yang terdepan karena semangat belajarnya yang tinggi.
--- Tamat ---