Contoh Cerita Pengalaman Pribadi Liburan di Desa

Silahkan baca cerita pengalaman pribadi liburan. Lagi seru dengan cerita pendek nih, jadi kali ini kita tambah lagi koleksi dengan cerpen bertema liburan. Entah ini bisa dikatakan sebagai karya cerpen atau tidak namun yang jelas yang berikut ini merupakan cerita yang menggambarkan pengalaman pribadi.

Baca: kumpulan contoh cerpen yang menarik
Pengalaman tersebut dialami seseorang ketika ia berkunjung menghabiskan masa liburan sekolah di tempat nenek di kampung.

Melihat ceritanya cukup seru, tapi cerita ini ditulis sangat sederhana dan mungkin kurang bisa mendeskripsikan yang benar-benar nyata.

Secara keseluruhan tidak banyak momen yang diceritakan penulis dalam cerita tersebut. Cerita berkisar pada persiapan sebelum keberangkatan ke kediaman sang nenek di desa.

Di bagian akhir diceritakan sebuah momen kebersamaan yang begitu menyentuh hati. Bahkan momen atau kesempatan seperti itu didambakan banyak orang.

Untuk sebuah bacaan, cerita pengalaman pribadi liburan tersebut cukup lumayan untuk dijadikan hiburan kala senggang.

Namun jika dibandingkan dengan cerpen mungkin cerita berikut masih kurang begitu bagus.

Unsur ketegangan dalam ceritanya tidak terlihat, keindahan hanya bisa dilihat dari alur-alur kalimat yang disusun begitu sederhana sehingga mudah dimengerti.

Namun begitu, kisah tersebut bisa kita jadikan bahan belajar. Misalnya untuk ditelaah mengenai unsur - unsur yang ada. Baik itu latar, alur cerita maupun pesan moral yang disampaikan.

Ya sudah, saya rasa tidak perlu terlalu panjang dijabarkan bagaimana kisah tersebut. Lebih baik kita baca saja langsung cerita selengkapnya di bawah ini.

Pengalaman Liburan di Desa
Cerpen Oleh Irma

Menghadapi musim liburan sekolah semua anak sekolah pasti sibuk mempersiapkan berbagai macam rencana untuk mengisi waktu luang saat tidak sekolah.

Ada banyak kegiatan yang digunakan untuk mengisi liburan, ada yang berkemah, anak yang mendaki gunung, ada yang memancing.

Ada yang ke pantai, ada yang membantu orang tua di rumah dan ada juga yang mengisi liburan dengan berkunjung ke anggota keluarga yang jauh.

Beberapa tahun lalu kami satu keluarga selalu lebih banyak menghabiskan waktu liburan di tempat-tempat wisata, sudah biasa dan sudah bosan dengan berbagai hal tersebut.

Maka dari itu liburan tahun ini kami memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama kakek dan nenek di desa.

Kebetulan, liburan musim ini bertepatan dengan musim tanam jadi akan ada banyak hal yang bisa kami lakukan di kediaman kakak dan nenek.

Begitu pengumuman libur kami dapat, pulang ke rumah kami langsung bersemangat meski di sekolah telah melakukan banyak kegiatan dan sudah letih.

Kami begitu senang karena kali ini kami akan merasakan pengalaman pribadi liburan di desa tempat tanah kelahiran ayah.

“Yun, besok kamu mau bawa apa…?”
“Aku mau bawa oleh-oleh buat kakek dan nenek, lainnya gak usah bawa apa-apa…”

“Iya benar, kalau semua sudah disiapkan disini nanti kita akan kehilangan banyak keseruan…”

Benar saja, kami berkemas ala kadarnya terutama untuk kebutuhan pribadi kami, hanya beberapa baju ganti saja.

Ayah dan ibu baru pulang sore hari setelah kami sudah selesai berkemas. Begitu mereka pulang kerja kami langsung berhamburan…

“Yah, besok kita jadi kan ke tempat kakek…?”

“Duh…yang mau liburan udah gak sabar, iya jadi dong…”

“Asyik, aku dan Yunda sudah selesai siap-siap besok pagi tinggal berangkat…”

“Eits….. ibu masih ada urusan, jadi liburannya di tunda satu hari, kita berangkat sore, yak an yah..?”

“Iya benar, besok kita berangkat sore setelah urusan ibu selesai, gak papa kan anak-anak…?”

“Yah….. udah gak sabar nih….”

“Ya gak apa-apa, ayah sudah siapin kejutan buat kakek sama nenek. Nanti ayah mau nelpon bilang kalau kita gak jadi liburan ke sana, dan besok pasti akan surprise!”

“Gitu ya yah…asyik, kalau gitu aku mau buat kejutan juga buat kakek dan nenek…”
“Aku juga ah….”

Begitulah, belum berangkat saja kami sudah sibuknya minta ampun, masing-masing dari kami telah menyiapkan sebuah kejutan kecil bagi kakek dan nenek.

Keesokan harinya, hari begitu cerah sore pun tidak ada tanda-tanda cuaca yang tidak bersahabat.

Benar saja, kami datang sudah tengah malam kakek nenek sudah tidur dan mereka benar-benar terkejut ketika ada yang mengetuk pinta dan mendapati kami sekeluarga berdiri membisu di depan pintu.

Kakek dan nenek tampak begitu gembira, begitu juga dengan kami, maklum karena kesibukan kami tidak bisa sering-sering berkunjung ke desa, biasanya kami hanya saling telepon saja. 

Liburan di desa begitu menyenangkan, apalagi saat musim tanam, kami bisa melihat begitu banyak kegiatan yang menarik.

Kami bisa melihat orang membajak sawah dengan kerbau, kami bisa bermain di sawah sambil mencari belut, membantu menggembala ternak dan masih banyak lagi lainnya.

Yang bikin kami betah adalah suasana ramah dan lingkungan yang sangat segar, berbeda jauh dengan di kota. 

Di tempat kakek dan nenek kami jarang sekali mendengar suara kendaraan yang bising, masih banyak suara burung di pagi hari, pokoknya indah.

Yang seru lagi, suatu sore pernah kami mengadakan makan besar di lokasi kolam milik kakek.

Di sana kami memancing gurami, cukup besar dan susah sekali di dapat, tapi ada ahlinya, setelah sore kami mendapatkan cukup ikan untuk di olah.

Bayangkan saja, kami menangkap ikan sendiri, masih segar, kemudian kita panggang di samping kolam, di gubuk yang ada di sebelahnya.

Suasana seperti itu sangat menyenangkan, di temani suara jangkrik dengan lauk pauk yang semuanya segar.

Kebetulan sekali nenek sudah ahli dalam membuat hidangan super segar, lalapan yang lengkap, bersih, hijau, udara yang semilir, kami begitu menikmati makan sore tersebut sampai akhirnya semua ikan bakar habis tanpa sisa. 

Itulah cerita pengalaman liburan yang pernah kami alami bersama keluarga tercinta. Desa merupakan tempat yang bagus untuk liburan, dengan suasana yang asri, nyaman dan jauh dari polusi. 

---Tamat---

Back To Top