Tidur Yang Terlupa

Tidur. Ketika badan letih, lesu dan mungkin pikiran yang berat, menjadi penghilang semuanya. Apalagi sesudah makan. Rasa kantuk menjadi tak tertahankan. 


Siang yang terik keringat yang bercucuran dan dahaga yang begitu menyiksa tenggorokan.

Ini adalah jam istirahat kami semua. Di sini kami di beri istirahat satu jam untuk kami makan dan meklakukan hal lainnya.

Aku sendiri merupakan orang yang lebih memilih untuk makan dan tidur ketika datang waktu istirahatku.

Karena istirahat hanya diberi waktu satu jam, setelah satu jam aku harus dalam keadaan segar sehingga bisa kembali bekerja dengan baik.

"Mau kemana Gas" ucap temanku melihatku pergi menjauh dari mereka setelah melahap habis makananku.

"Biasa aku mau idur dulu, aku sangat lelah" Ucapku dan pergi.

"Dasar Dewa tidur hahaha" ucap temanku tertawa secara bersamaan.

Aku tidak memperdulikan dan langsung menyusun matrial produksi yang bersih sebagai alas tempatku berbaring.

Meski tidak seempuk kasur di rumahku tetapi bahan matrial pabrik ini sudah sangat cukup untuk berbaring karena terbuat dari kayu.

Aku mulai memejamkan mataku dan berusaha untuk membuat tidur, tetapi panas yang melanda tidak mudah untuk membuatku tidur.

Tetapi aku terus berusaha memejamkan mataku sampai akhirnya aku bisa benar-benar tidur.

30 menit kemudian bel tanda masuk bekerja sudah dipierdengarkan, aku terbangun tetapi aku sendiri tidak merasakan bahwa aku baru bangun tidur.

Aku hanya merasakan aku sedang bangun dari berbaringku dan bukan dari bangun dari tidurku.

"Hey ayo masuk" ucap kawanku kepadaku.

"Hah belum juga tidur sudah di suruh masuk dan bekerja" Ucapku berguman dan kemudian berjalan masuk ke dalam pabrik.

"Apa..? kau belum tidur, aku dengar kau mendengkur tadi" ucap temanku.

"Becanda kau. Tidur saja belum masa mendengkur. Kan enggak mungkin" ucapku kepada temanku dengan nada sangat serius kesal.

---oOo---

Back To Top