Pak Niman seorang yang berpengaruh di desa karena dia sendiri adalah kepala desa yang mempunyai sebuah tanggung jawab mensejahterakan rakyatnya.
Tetapi kenyataan berbalik. Seorang pak Niman yang disegani di desa ternyata menyimpan cerita-cerita miring yang tidak semua warga tahu.
Pagi yang masih gelap tetapi pak Niman sendiri sudah berjalan ke selatan membawa seorang prempuan yang entah siap itu prempuan.
"Pak Niman sama siapa itu..?" Ucap Tanto.
"Gak tau, padahal pak Niman kan belum nikah ya tapi subuh-subuh gini udah bawa perempuan dari mana ya" Ucap masyarakat begitu penasaran.
"Aku juga gak tau" ucap masyarakat yang juga ada di situ.
Tidak lama kemudian pak Tarmin yang merupakan masyarakat desa sebelah datang ke mushola kami.
"Asslamualaikum" ucap pak Tarmin.
"Waalaikum salam" ucap masyarakat.
Desa ini kok dari dulu gak ada pembangunan si pak. Jalan gak dibenerin, gak ada pasar, gak ada gedung serba guna.
Padahal desa saya sudah pesat kemajuannya pak dari pasar, sekolah, jalan yang bagus, dan lainnya ada di desa saya pak" ucap pak Tarmin.
Padahal desa saya sudah pesat kemajuannya pak dari pasar, sekolah, jalan yang bagus, dan lainnya ada di desa saya pak" ucap pak Tarmin.
"Yah beginilah pak keadaan desa kami, meski dari pemerintah pusat sudah ada anggaran dana desa tapi tetap saja desa kami tidak ada perubahan" Ucap Tanto.
Tidak lama kemudian ikomat dikumandangkan, dan kami menyudahi obrolan singkat kami dan segera sholat.
---oOo---