Tanah yang subur yang bisa ditanami jenis tanaman apapun. Juga curah hujan yang cukup yang memungkinkan jenis tanaman apapun bisa menghasilkan. Penuh harapan. Untuk tetap hidup. Lebih baik.
Hari ini mungkin masih musim panas sehingga tidak banyak aktivitas petani selain menanam tanaman yang bisa ditanam pada musim panas.
Namun sebentar lagi sudah mulai masuk musim hujan hal tersebut ditandai dengan kalender bulan dan langit yang tentunya sudah memberikan harapan.
Kami para petani selalu menyambut baik datangnya hujan, hujan adalah anugrah yang sangat berharga bagi kami.
Karena datangnya musim hujan tentu datang pula keberkahan yang akan diterima oleh warga tani di desa.
Siang yang terik aku melihat pak maman. Pak maman menggunakan sepeda ontelnya. Pergi melintasi sebuah tanjakan yang tidak terlalu tinggi. Cukup melelahkan untuk pengguna sepeda.
Kaki tuanya masih sangat kuat untuk terus mengayun sepeda dan bahkan menaiki tanah yang menanjak sekalipun.
"Dari mana pak Maman" Ucapku melihat pak Maman.
"Saya dari pasar pak Ujang membeli perlengkapan dapur dan juga perlengkapan tani" ucap pak pak Maman.
"Mampir pak" ucapku menawarinya untuk mampir di gubukku.
"Iya pak makasih, tapi saya harus segera pulang istri dan anak saya menunggu di rumah, mari pak" ucap pak Maman.
"Iya mari" tersenyum melihat pak Maman pergi.
Di sisi lain banyak juga warga-warga desa yang juga baru pulang dari pasar. Rata-rata membeli perlengkapan bertani dan juga perlengkapan dapur.
Nampaknya memang benar bahwa masyarakat hendak menyambut indahnya musim hujan nanti. Untuk harapan baru. Datang dari langit yang indah.
Nampaknya memang benar bahwa masyarakat hendak menyambut indahnya musim hujan nanti. Untuk harapan baru. Datang dari langit yang indah.
---oOo---