Contoh Cerita Dongeng Bahasa Inggris Anak Domba dan Serigala - masih ada dongeng bahasa Inggris anak domba dan serigala yang akan kita baca. Karena masih sedikit cerita-cerita dongeng binatang yang kita bahas maka kita kembali hadir dengan satu cerita menarik lainnya.
Kali ini kisah yang akan kita baca bersama adalah sebuah kisah yang menggambarkan kecerdikan atau kepandaian yang dimiliki oleh seekor anak domba yang hidupnya terancam.
Dongeng Bahasa Inggris dan Terjemahan: Anak Domba dan Srigala |
Akal atau kepandaian atau juga kecerdikan memang bisa menyelamatkan dari berbagai persoalan. Memang, tidak semua orang terlahir cerdik, namun kita bisa belajar dari kisah berikut ini.
Kira-kira seperti apa ya kisah yang terjadi antara dua binatang tersebut? Kisah berikut menggambarkan bahwa setiap mahluk dibekali dengan kemampuan masing-masing.
Tidak hanya melihat kekuatan, bahkan yang memiliki fisik lemah pun kadang bisa mengalahkan yang kuat. Bisa dilihat nanti bagaimana anak domba bisa lolos dari maut karena kecerdikannya.
Kira-kira seperti apa ya kisah yang terjadi antara dua binatang tersebut? Kisah berikut menggambarkan bahwa setiap mahluk dibekali dengan kemampuan masing-masing.
Tidak hanya melihat kekuatan, bahkan yang memiliki fisik lemah pun kadang bisa mengalahkan yang kuat. Bisa dilihat nanti bagaimana anak domba bisa lolos dari maut karena kecerdikannya.
Rekan-rekan yang ingin belajar bahasa Inggris bisa memanfaatkan dongeng bahasa Inggris berikut sebagai salah satu bahan belajar.
Selain hiburan, teks cerita bisa digunakan untuk menambah vocabulary baru yang dikuasai. Selain itu kita bisa belajar tata bahasa atau grammer dengan memahami kalimat past tense yang digunakan.
Selain hiburan, teks cerita bisa digunakan untuk menambah vocabulary baru yang dikuasai. Selain itu kita bisa belajar tata bahasa atau grammer dengan memahami kalimat past tense yang digunakan.
A. Dongeng Bahasa Inggrs The Wolf And The Lamb
Serigala juga merupakan salah satu hewan yang sering muncul dalam cerita-cerita dongeng. Biasanya, kalau berbicara mengenai serigala yang ada di pikiran kita adalah seekor hewan yang jahat dan licik.
Serigala sering berbuat tidak baik kepada hewan lain terutama dalam hal mencari makan. Ya kalau dilihat secara alamiah, memang sudah sewajarnya serigala memiliki tabiat kejam.
Namun begitu yang biasa dijadikan pelajaran adalah tentang kelicikan yang serigala lakukan dalam mencari mangsa.
Berbeda jauh dengan hewan pemangsa lain, misalnya harimau atau singa. Serigala sering melakukan tipu daya untuk mendapatkan mangsanya.
Cerita binatang yang akan kita baca kali ini berjudul “The Wolf And The Lamb”. Cerita tersebut mengisahkan satu kejadian menarik antara dua binatang yaitu serigala dan anak domba.
Serigala adalah hewan buas pemakan daging. Maka dalam cerita ini jelas akan ada serigala yang berusaha memangsa anak domba.
Serigala sering berbuat tidak baik kepada hewan lain terutama dalam hal mencari makan. Ya kalau dilihat secara alamiah, memang sudah sewajarnya serigala memiliki tabiat kejam.
Namun begitu yang biasa dijadikan pelajaran adalah tentang kelicikan yang serigala lakukan dalam mencari mangsa.
Berbeda jauh dengan hewan pemangsa lain, misalnya harimau atau singa. Serigala sering melakukan tipu daya untuk mendapatkan mangsanya.
Cerita binatang yang akan kita baca kali ini berjudul “The Wolf And The Lamb”. Cerita tersebut mengisahkan satu kejadian menarik antara dua binatang yaitu serigala dan anak domba.
Serigala adalah hewan buas pemakan daging. Maka dalam cerita ini jelas akan ada serigala yang berusaha memangsa anak domba.
Kejadiannya seperti apa, bagaimana akhirnya, itulah yang akan kita ikuti bersama dalam dongeng tersebut. Tidak panjang kok, tidak lebih dari setengah halaman.
Kalau baca cerita ini juga tidak akan pusing karena tidak tahu bagaimana artinya. Biar lebih jelas kita baca saja dulu bagaimana ceritanya berikut.
Kalau baca cerita ini juga tidak akan pusing karena tidak tahu bagaimana artinya. Biar lebih jelas kita baca saja dulu bagaimana ceritanya berikut.
Pendek ya, kalau ditulis mungkin hanya tiga paragraf singkat tapi bagus kan ceritanya? Adik-adik bisa bisa terhibur dengan dongeng di atas.
Oh iya, paham tidak alur-nya bagaimana, soalnya kan cerita tersebut bukan bahasa Indonesia. Saya harap semua pembaca tidak menemukan kesulitan dalam menikmati kisah tersebut.
Dari teks yang sudah dibaca di atas, adik-adik pelajar bisa belajar dengan mencari kosa kata baru yang belum pernah dilihat sebelumnya.
Kata baru atau kosa kata sulit tersebut bisa dihafal untuk menambah perbendaharaan kata yang dimiliki. Ingat ya, kalau ingin lancar berbahasa Inggris maka adik-adik harus menguasai banyak kosa kata.
Sebagai contoh, cerita di atas dibuka dengan sebuah kalimat sederhana, "a lamb was grazing..." Kata "a" menunjukkan arti tunggal, menerangkan kata berikutnya yaitu "lamb" yang artinya anak domba.
"A lamb" adalah subjek kalimat yang artinya "seekor anak domba. Berikutnya, "was grazing" merupakan bentuk kata kerja verb ing yang artinya sedang merumput.
"Was" sendiri menunjukkan bahwa kejadian tersebut terjadi di masa lampau. Kalau tidak salah, bentuk waktunya adalah past continous tense.
Selain dari kosa kata, adik-adik juga bisa belajar dengan mendalami kalimat-kalimat pendek yang ada dalam cerita di atas.
Perlu diketahui bahwa kalimat dalam cerita seperti ini adalah kalimat yang menggunakan bentuk tenses "past tense" atau bisa dikatakan waktunya lampau atau sudah terjadi. Maka dalam kalimatnya tentu menggunakan kata kerja bentuk lampau.
Oh iya, paham tidak alur-nya bagaimana, soalnya kan cerita tersebut bukan bahasa Indonesia. Saya harap semua pembaca tidak menemukan kesulitan dalam menikmati kisah tersebut.
Dari teks yang sudah dibaca di atas, adik-adik pelajar bisa belajar dengan mencari kosa kata baru yang belum pernah dilihat sebelumnya.
Kata baru atau kosa kata sulit tersebut bisa dihafal untuk menambah perbendaharaan kata yang dimiliki. Ingat ya, kalau ingin lancar berbahasa Inggris maka adik-adik harus menguasai banyak kosa kata.
Sebagai contoh, cerita di atas dibuka dengan sebuah kalimat sederhana, "a lamb was grazing..." Kata "a" menunjukkan arti tunggal, menerangkan kata berikutnya yaitu "lamb" yang artinya anak domba.
"A lamb" adalah subjek kalimat yang artinya "seekor anak domba. Berikutnya, "was grazing" merupakan bentuk kata kerja verb ing yang artinya sedang merumput.
"Was" sendiri menunjukkan bahwa kejadian tersebut terjadi di masa lampau. Kalau tidak salah, bentuk waktunya adalah past continous tense.
Selain dari kosa kata, adik-adik juga bisa belajar dengan mendalami kalimat-kalimat pendek yang ada dalam cerita di atas.
Perlu diketahui bahwa kalimat dalam cerita seperti ini adalah kalimat yang menggunakan bentuk tenses "past tense" atau bisa dikatakan waktunya lampau atau sudah terjadi. Maka dalam kalimatnya tentu menggunakan kata kerja bentuk lampau.
B. Terjemahan Dongeng Anak Domba dan Serigala
Memang sih, kebanyakan adik-adik yang sudah baca dongeng di atas saya yakin bisa dengan mudah memahami makna ceritanya.
Tetapi, agar lebih lengkap dan siapa tahu ada yang membutuhkan maka kita bahas juga jalan cerita dongeng di atas dalam bentuk terjemahan. Yang ingin membacanya silahkan.
Tetapi, agar lebih lengkap dan siapa tahu ada yang membutuhkan maka kita bahas juga jalan cerita dongeng di atas dalam bentuk terjemahan. Yang ingin membacanya silahkan.
Diceritakan, suatu hari, seperti biasa, seekor anak domba sedang merumput bersama kawanan domba dewasa lainnya di sebuah padang rumput.
Ketika mencari makanan, anak domba tersebut sampai di sisi padang rumput yang cukup jauh dari kawanan. Ia kemudian menemukan rumput hijau yang sangat segar.
Ketika mencari makanan, anak domba tersebut sampai di sisi padang rumput yang cukup jauh dari kawanan. Ia kemudian menemukan rumput hijau yang sangat segar.
Dengan nikmat, ia pun memakan rumput segar tersebut. Ia begitu menikmati rumput – rumput segar tersebut sehingga kaki-nya terus melangkah mengikuti rerumputan tersebut.
Terus dan terus, sampai akhirnya ia berada cukup jauh dari kawanan domba lain. Hari itu sepertinya hari yang begitu sempurna bagi dirinya, ia sendiri menikmati rumput hijau yang begitu segar.
Karena asyik ia pun sampai tak menyadari ada seekor serigala yang sedang mengincarnya. Serigala akhirnya tepat di hadapannya dan siap memangsa anak domba malang tersebut.
Anak domba ketakutan, ia pun mencoba mencari cara untuk selamat dari serigala yang akan memangsa-nya.
Terus dan terus, sampai akhirnya ia berada cukup jauh dari kawanan domba lain. Hari itu sepertinya hari yang begitu sempurna bagi dirinya, ia sendiri menikmati rumput hijau yang begitu segar.
Karena asyik ia pun sampai tak menyadari ada seekor serigala yang sedang mengincarnya. Serigala akhirnya tepat di hadapannya dan siap memangsa anak domba malang tersebut.
Anak domba ketakutan, ia pun mencoba mencari cara untuk selamat dari serigala yang akan memangsa-nya.
“Tolong… jangan makan aku, tolong jangan makan aku dulu. Perutku penuh dengan rumput segar”, ucapnya, “jika kamu mau menunggu sebentar dagingku akan lebih enak lagi dimakan”, lanjutnya.
Sang serigala setuju, ia pikir itu merupakan ide yang cukup bagus. Serigala pun duduk dan menunggu beberapa saat.
Beberapa saat kemudian anak domba kembali berkata “jika kamu izinkan aku menari maka rumput dalam perutku akan lebih cepat dicerna”. Sekali lagi sang serigala tersebut setuju.
Beberapa saat kemudian anak domba kembali berkata “jika kamu izinkan aku menari maka rumput dalam perutku akan lebih cepat dicerna”. Sekali lagi sang serigala tersebut setuju.
Kemudian, ketika sang anak domba sedang menari ia pun memiliki ide lagi, “tolong ambil lonceng di leherku, jika kamu membunyikannya dengan keras maka aku pasti bisa menari lebih cepat.”, ucap anak domba.
Serigala kemudian mengambil lonceng tersebut dan membunyikannya sekuat mungkin. Sang penggembala pun mendengar bunyi lonceng tersebut.
Ia langsung mengirim anjing penjaga untuk mencari domba yang tersesat tersebut. Anjing penjaga yang menggonggong keras akhirnya membuat serigala takut.
Sang serigala pun akhirnya lari menjauh. Sang anjing mengusir serigala dan menyelamatkan hidup anak domba tersebut.
Ia langsung mengirim anjing penjaga untuk mencari domba yang tersesat tersebut. Anjing penjaga yang menggonggong keras akhirnya membuat serigala takut.
Sang serigala pun akhirnya lari menjauh. Sang anjing mengusir serigala dan menyelamatkan hidup anak domba tersebut.
***
Beda ya, kalau dibaca dalam versi bahasa Indonesia atau terjemahan ceritanya jadi lebih panjang. Tapi paling tidak penjelasan di atas bisa menambah referensi kita yang mencari dongeng bahasa Inggris dan terjemahan-nya.
Jadi pembaca tidak perlu susah-susah ke sana ke mari untuk mengartikan teks yang sudah di baca. Sekarang kita bahas pesan yang ada di cerita tersebut.
Cerita di atas memberikan kita nasehat yang sangat berharga. Dari sisi sang anak domba, kita bisa melihat bahwa dalam keadaan apapun sebaiknya kita tidak perlu takut dan panik.
Kita harus berusaha sekuat mungkin untuk lepas dari masalah. Semua tidak harus diukur dengan kekuatan fisik. Jika adu fisik tentu saja anak domba akan binasa,
tetapi ia menggunakan akal-nya untuk lepas dari sang pemasangsa. Sebaliknya dari sisi serigala, sekuat apapun kita tentu kita memiliki kelemahan.
Jadi pembaca tidak perlu susah-susah ke sana ke mari untuk mengartikan teks yang sudah di baca. Sekarang kita bahas pesan yang ada di cerita tersebut.
Cerita di atas memberikan kita nasehat yang sangat berharga. Dari sisi sang anak domba, kita bisa melihat bahwa dalam keadaan apapun sebaiknya kita tidak perlu takut dan panik.
Kita harus berusaha sekuat mungkin untuk lepas dari masalah. Semua tidak harus diukur dengan kekuatan fisik. Jika adu fisik tentu saja anak domba akan binasa,
tetapi ia menggunakan akal-nya untuk lepas dari sang pemasangsa. Sebaliknya dari sisi serigala, sekuat apapun kita tentu kita memiliki kelemahan.
Pada cerita di atas digambarkan bahwa serigala meski kuat dan kejam ternyata memiliki pikiran yang cukup lugu.
Dengan begitu ia bisa dikelabui oleh seekor anak domba yang cerdik. Ini berarti bahwa kepandaian bisa dimiliki oleh siapapun, bahkan oleh orang yang fisiknya lemah sekalipun.
Dengan begitu ia bisa dikelabui oleh seekor anak domba yang cerdik. Ini berarti bahwa kepandaian bisa dimiliki oleh siapapun, bahkan oleh orang yang fisiknya lemah sekalipun.