Presiden meminta kepada seluruh jajaran untuk membelanjakan APBN untuk hal atau barang yang memang penting. Bila memang barang yang hendak dibeli tersebut kurang penting maka langsung saja masukan ke dalam belanja modal.
Dengan demikian pemakaian APBN bisa sesuai dan menghasilkan manfaat yang besar untuk pertumbuhan negara.
Selain dari pada itu barang-barang yang memang dirasa perlu maka langsung saja masukan daftar dan gunakan APBN dengan sebaik-baiknya.
Bila barang itu kurang perlu maka dana APBN dialokasikan untuk belanja modal yang gunanya untuk sarana penyejahteraan negara.
Selain itu dalam rapat RAPBN 2018 yang diadakan pada hari selasa kemarin (4/4), presiden mengatakan bahwa dirinya telah mengingatkan menteri untuk bisa menghemat dana APBN.
Presiden juga menghimbau kepada jajaran menteri untuk bisa meningkatkan ekspor untuk menguatkan dana APBN.
Sehingga dalam hal ini tentulah harus ada sumber daya alam yang memadai dan juga peningkatan produksi. Selain dari pada peningkatan ekspor, presiden juga meminta untuk meningkatkan jumlah investor di Indonesia.
Karena menurut presiden Jokowi banyak investor yang sangat tertarik untuk menanamkan modalnya di Indonesia hanya saja aturan regulasi yang berbelit.
Tujuan dari pada memperbanyak atau meningkatkan ekspor dan investasi adalah untuk menambah kekayaan tabungan APBN hingga akhirnya menyentuh angka 5,6 persen. Sehingga dalam generasi berikutnya kita semua bisa menyaksikan Indonesia yang lebih baik lagi. (Arif Purwanto)
Tag :
Berita Terkini,
Nasional