Presiden Joko Widodo Akan Teken Kelistrikan untuk 2.500 Desa

Masalah kelistrikan sudah menjadi masalah yang krusial di Indonesia. Perluasan dan pembangunan kelistrikan di Indonesia belum merata ke segala penjuru negeri. Pemerintah pun terus melakukan perbaikan dan pelayanan kelistrikan untuk mendapatkan pemerataan di seluruh negeri.


Pembangunan pembangkit listrik terus diupayakan oleh pemerintah Indonesia demi pembangunan yang terus menerus dan berkesinambungan.

Tidak ada yang tidak mungkin jika pemerintah mau terus menerus melakukan pembangunan secara merata.

Seperti yang dilakukan oleh bapak presiden Joko Widodo yang telah mengeluarkan keputusan presiden (kepres) untuk mempercepat program kelistrikan di 2.500 desa.

Percepatan pembangunan kelistrikan ini melalui energi baru terbarukan (ETB) yakni panel surya (solar cell) via pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Ini merupakan transformasi kebijakan yang sangat berguna untuk rakyat secara merata di Indonesia.

Dalam kesempatan itu juga disampaikan oleh Menteri ESDM Ignatius Jonan dalam acara Indonesia energy conference.

Dengan di keluarkanya kepres ini maka diperkirakan pada tahun 2019 atau 2020 sebanyak 2.500 desa yang belum menikmati listrik akan teraliri listrik.

PLN sendiri memang sudah mengakui bahwa pihaknya belum mampu menjangkau dan mengaliri listrik secara penuh di 2.500 desa ini.

Namun pihak PLN juga tidak mau disalahkan sepenuhnya oleh masyarakat dan pemerintah karena pada dasarnya mereka terbatas anggaran.

Tidak mudah membangun dengan anggaran terbatas sedangkan kebutuhan kelistrikan kita sangat besar. Seperti diketahui bersama Indonesia masih mengalami masalah kelistrikan yang sangat susah untuk diselesaikan.

Namun kita patut berharap dengan dikeluarkannya perpres ini akan dapat mengatasi kelistrikan di Indonesia secara perlahan dan pasti. Karena memang pemerataan listrik harus menjadi prioritas.(Gunarto)

Back To Top