Pernyataan bahwa Indonesia adalah rujukan dalam beragama dan juga mengelola persatuan juga telah disampaikan oleh Jokowi pada hari KAA, di istana negara Jakarta. Dalam pernyataannya tersebut Presiden Jokowi memang mengutip pernyataan dan sejarah dari Ir. Soekarno yang pada tahun 62 tahun yang lalu telah menggelar KAA.
KAA sendiri adalah upaya dan bukti bahwa Indonesia memang menjadi rujukan dan menjadi cotoh bagi negara-negara lain dalam beragama dan persatuan.
Dan meski peserta KAA sendiri datang dengan menggunakan baju yang berbeda, suku yang berbeda, dan ras yang berbeda, setidaknya itulah bukti bahwa perbedaan tetap bisa disatukan dengan nam persatuan.
Indonesia sendiri mempunyai semboyan negara yang suci sebagai salah satu dasar negara yang disebut sebagai Bhineka Tunggal Ika.
Yang artinya adalah berbeda-beda tetapi tetap satu. Dengan demikian Jokowi memaparkan bila dahulu Indonesia menjadi negara pertama yang menjadi inisiator adanya persatuan, maka di jaman sekarang Indonesia menjadi negara rujukan dalam mengelola persatuan.
Pernyataan tentang persatuan dan keberagamaan sendiri telah disampaikan oleh Ir. Soekarno, sebagai presiden rbuplik Indonesia pertama dalam acara komitmen Dasasila Bandung. Komitmen KAA, yang juga sudah masuk dalam prinsip-prinsip Piagam PBB.
Di jaman sekarang presiden Jokowi sendiri memberikan sebuah nasehat dan juga ajakan untuk bersama-sama menjaga persatuan.
Presiden Jokowi juga mengajak kita semua untuk menindak semua hal-hal yang berbau provokatif, terutama hal-hal yang berkaitan dan menyinggung unsur SARA.
Presiden mengatakan dengan jumlah suku yang mencapai 714 suku, dan bahkan dalam data BPS mengatakan 1.340 suku, mengajak agar suku yang beragam tersebut tetap berada dinaungan persatuan.
Acara peringatan hari KAA itu sendiri dihadiri oleh wakil presiden Jusuf Kalla dan sebagian menteri Kabinet Kerja, pimpinan lembaga tinggi negara, serta duta besar dari negara-negara sahabat. (Arif Purwanto)
Tag :
Berita Terkini,
Nasional