Pendidikan pramuka memang dapat dijadikan sebagai sebuah pendidikan yang dapat meningkatkan disiplin dan kemampuan. Namun terkadang sistem yang dibangun tidak sesuai tuntutan dan kondisi yang sudah diterapkan secara benar di lapangan.
Ada saja oknum oknum yang membuat orang merasa jengkel saat pelatihan atau pendidikan saat kegiatanya.
Sebagai contoh yang sekarang ini viral di media sosial. Dimana seorang Pembina menyuruh adik adiknya untuk makan berajang tanah.
Kwaran nasional sendiri tidak menyangka hal ini bisa terjadi, padahal silabus pengkaderan dalam gerakan pramuka sudah tersusun lengkap dan benar.
Kejadian ini terjadi di kwartir ranting, kwartir cabang kabupaten Tanggerang. Ini merupakan kejadian luar biasa selama saya berada di pramuka, "demikian kata Adyaksa Daut.
Sanksi yang akan diberikan oleh Kwartir Nasional pun belum pasti. Karena kita masih menunggu penyelidikan dari Kwarda Banten dan Kwartir Cabang Tanggerang.
Namun harus ada sanksi,"demikian yang ungkapkan oleh Adyaksa Daut ketika ditemui oleh tim detik.com.(26/3/17).
Pramuka yang seharusnya menjadi sebuah wadah pendidikan dan latihan bagi siswa siswa maupun orang orang secara umum malah menjadi ajang perpeloncoan.
Para Pembina biasanya menerapkan system ini untuk balas dendam atas apa yang dialami dulu. Dari pembinaan kakak kakaknya.
Namun yang terjadi baru baru ini merupakan kejadian luar biasa yang menyentuh nilai nilai kemanusiaan. Seharusnya seorang Pembina dapat memaksimalkan untuk membina secara baik melalui bimbingan spiritual dan latihan. (Gunarto)
Tag :
Berita Terkini,
Pendidikan