Atas nama kemanusiaan, semua elemen masyarakat dari berbagai latar belakang agama, suku, ras, dan aliran politik bersatu dan berdiri dalam kesatuan dan bersama-sama menyuarakan ketidakadilan yang dialami oleh umat muslim di Canada, setelah sebelumnya terjadi penyerangan besar-besaran terhadap masjid di Quebec.
Masyarakat Deep River yang diperkirakan berjumlah 300 orang tersebut, dan datang dari berbagai latar belakang ras, suku, agama, dan aliran politik, mengatakan mengecam aksi penyerangan terhadap masjid di Quebec yang telah menewaskan orang muslim sebanyak enam orang.
Mereka semua juga mengecam tindakan Donald Trump, yang telang benar-benar tega mendiskriminasi umat Islam, dan enggan hidup bersama-sama dalam kedamaian yang benar-benar bisa membuat bahagia.
Bagi Donald Trump umat Islam adalah teroris dan teroris adalah umat Islam, dan karena inilah penyerangan terhadap umat Islam di Quebec terjadi.
Selain dari pada menyampaikan ketidak setujuan atas tindakan terhadap penyerangan muslin di Quebec, aksi tersebut juga diwarnai dengan melakukan pawai dari balai kota menuju Islamic center ottawa valey, menurut salah satu pemimpin aksi yaitu Alison Hopley McIvor, pawai ini adalah sebagai bentuk protes terhadap kebijakan Donald Trump.
Mereka para peserta aksi yang menggelar aksi masa benar-benar berteriak tentang kesatuan dan indahnya persatuan, hal itu dilihat dari banyaknya selebaran-selebaran kertas yang bertuliskan yang intinya adalah persatuan.
Salah satu tulisan yang terdapat di dalam salah satu selembar karton milik peserta aksi mengatakan, bersatu kita teguh , "bercerai kita runtuh".
Tidak ubahnya para masyarakat muslim yang tinggal di Canada juga begitu senang atas solidaritas yang begitu tinggi yang diperlihatkan oleh masyarakat Deep River. Bahkan ada beberapa masyarakat muslim yang mengaku masih tidak percaya bahwa akan ada pembelaan terhadap rakyat muslim.
Sebagai contoh seperti yang disampaikan oleh Mahmoed Karam, yang mengatakan dia sangat begitu senang karena masyarakat Deep River mau bersatu dan menentang kebijakan Donald Trump yang telah dan sangat merugikan masyarakat Islam.
Dia hanya berharap, mudah-mudahan dengan adanya aksi ini persatuan bisa ditegakkan lagi dan masyarakat tidak mengalami diskriminasi. (Arif Purwanto)