Cerita kali ini menceritakan tentang seorang prempuan cantik berambut pirang menggunakan selendang yang hendak menombak ikan di perairan sungai. Air yang berhembus deras, serta sedikit bebatuan sungai menjadi teman setia gadis cantik ini.
Dengan modal tombak ikan berwarna hijau, dengan sedikit beberapa mata tombak di ujung tombak, wanita tersebut optimis bisa mendapatkan ikan di sungai ini.
Memang umumnya kegiatan menombak ikan biasa dilakukan oleh para kaum laki-laki. Karena kegiatan memburu ikan sendiri dibutuhkan kejelian, konsentrasi yang tinggi, dan juga tenaga yang kuat.
Dengan demikian kegiatan menombak ikan bisa berhasil karena didukung dengan kemampuan diri yang mumpuni.
Tetapi siapa sangka prempuan inipun akan membuktikan kepada kita semua bahwa prempuapun bisa menombak ikan di sungai yang sejatinya adalah kegiatan dan pekerjaan para kaum laki-laki.
Prempuan ini juga akan membuktikan kepada kita semua bahwa dia bisa mengerjakan pekerjaan menangkap ikan dengan cara menombak.
Di mulai dengan posisi berdiri tegak dengan pandangan ke bawah, sementara kedua tangan sudah berada di atas kepala sambil memegang tombak dan mengarahkannya kepada ikan yang berenang di perairan sungai.
Dengan tenang gadis cantik itu terus membidik dengan akurat ikan yang dia lihat di sungai agar ikan bisa terkena ujung tombak yang dipegangnya.
Setelah membidik dengan sangat akurat, usahanya tidak sia-sia, karena tombaknya berhasil mengenai perut ikan hingga jebol. Ikan yang dia dapat adalah ikan gabus yang lumayan besar, bahkan cukup besar bila ditangkap dari hasil sungai.
Ikan yang pertama ini menjadi prolehan yang pertama yang cukup membanggakan untuk prempuan tersebut. Setelah mendapatkan satu ikan gabus di perairan sungai tersebut, prempuan cantik itu hendak mencari ikan yang akan menjadi sasaran tombak runcingnya.
Kini dia lebih serius dia membuka selendangnya dan mengikatkannya di pinggul untuk memudahkannya menangkap ikan. Mulailah dia merabah-raba bebatuan untuk menemukan persembunyian ikan yang luput dari penglihatannya.
Dengan meraba-raba dan menggeser bebatuan ikan akan merasa terusik dan keluar dari persembunyainnya, di situlah prempuan cantik ini mempunyai kesempatan untuk melayangkan tombaknya ke tubuh ikan tersebut.
Setelah cukup lama tangannya dengan cekatan mencari keberadaan ikan, akhirnya dia bertemu dengan ikan yang sama dengan yang sudah dia tangkap.
Ukurannya tidak jauh berbeda, kini dia mulai memusatkan konsentrasinya untuk bisa menangkap ikan tersebut. perlahan tapi pasti prempuan cantik itu mengangkat tombaknya dan,"Sepp" ikan gabus berhasil dia tangkap.
Tombakan yang kedua adalah tombakan terbagus setelah tombakan yang dia lancarkan pertama. Untuk membawa hasil tangkapannya tersebut dia menggunakan ranting pohon agar lebih mudah untuk di bawa ke rumah. Karena sejak awalpun dia tidak membawa tempat khusus untuk membawa hasil tangkapannya.
Sehingga sebagai alternatif yang mudah murah dan banyak tersedia disepanjang sungai dia menggunakan ranting kecil untuk membawa ikan tersebut.
Caranya adalah dengan memasukkan ujung ranting kayu ke bagian sirip dan mengeluarkannya lewat mulut ikan. Sedangkan pada bagian belakang ranting usahakan bercabang sehingga ikan tidak akan jatuh ketika di bawa.
Kini petualangan perempuan cantik yang menangkap ikan menggunakan tombak yang terbuat dari pipa berhasil. Prempuan tersesebut cukup hebat dalam menombak hingga dengan tombak yang terbuat dari pipa saja dia mampu mendapatkan dua ikan kali ini.
Sudah terbukti sudah bahwa prempuan yang satu inipun mampu menjalankan kegiatan dan pekerjaan menombak ikan yang pada umumnya dan lazimnya dilakukan oleh para kaum laki-laki. (Arif Purwanto)